Ada 8% penumpang yang menggunakan bus sebagai kendaraan untuk bepergian.
Angka tersebut merepresentasikan jumlah 525,5 miliar penumpang-kilometer pertahun, yang diangkut oleh 892.681 unit bus di seluruh Eropa. Jumlah tersebut masih di bawah pengguna kereta dan kendaraan pribadi.
Itu angka penumpang bus di Uni Eropa, bagaimana dengan di Indonesia?
Memang belum ada angka dan data-data pasti yang menggambarkan demografi transportasi massal tersebut di negara kita. Tetapi dibandingkan kondisi di Eropa, kemungkinan di Indonesia pengguna bus lebih besar dibandingkan kereta. Karena infrastruktur rel, baik ganda maupun monorel, di negara kita relatif masih minim.
Bus masih menjadi salah satu andalan masa kini dan harapan masa depan untuk memecahkan persoalan angkutan di negara kita, terutama di kota-kota besarnya. Ini didorong oleh beberapa alasan, antara lain:
Pertama, dibandingkan kereta, baik monorel maupun rel ganda, infrastruktur bus lebih murah. Kita tahu sebelum unit kereta dioperasikan, dibutuhkan rel, perlu juga menyiapkan stasiun, infrastruktur komunikasi antar stasiun, antar stasiun dengan unit, hingga SDM pengelola yang terlatih. Dan, kita tahu juga itu semua sangat mahal. Sementara bus relatif hanya membutuhkan unit bus dengan sopirnya.
Kedua, Daya angkut bus lebih besar dibandingkan kendaraan jalan raya lainnya. Menurut sebuah penelitian, sebuah bus yang mengangkut penumpangnya, berpotensi mereduksi 55 mobil dari jalanan.Â
Bahkan daya angkut bus lebih besar daripada monorel, jika monorel pada umumnya mampu mengangkut 90 penumpang, bus mampu mengangkut hingga 200 penumpang. Artinya, sebuah bus sebanding dengan dua gerbong monorel, sehingga penggunaan bus relatif lebih efektif dalam mengurangi kemacetan.
Ketiga, bus lebih fleksibel. Jalanan yang digunakan bus adalah juga jalanan yang digunakan oleh kendaraan lain. Bus dapat berhenti nyaris di mana pun di sepanjang jalan.Â
Selain itu bus juga tersedia dalam berbagai ukuran, dari minibus, bus sedang, hingga bus yang mampu membawa ratusan orang dalam sekali angkut. Teknologi kendaraan dan karoserinya yang terus berkembang menjadikan bus menjadi lebih inovatif, dan mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Keempat, tingkat keamanan yang lebih baik. Angka kematian akibat kecelakaan pada bus terbukti lebih kecil dibandingkan kendaraan seperti minivan atau sepeda motor.Â