Di samping ketatnya persaingan industri musik, makin kompleksnya kebutuhan pendengar musik menuntut setiap orang yang berkecimpung di dunia kreatif tersebut berbekal kualifikasi lebih. Memiliki beberapa kemampuan yang saling berkaitan menjadi tidak terelakkan. Misalnya, saat ini seorang penyanyi tidak hanya dituntut untuk memiliki suara merdu tetapi juga kemampuan lain seperti memainkan alat musik, menari, atau menciptakan lagu.
Dalam menciptakan lagu seorang musisi harus memiliki kepekaan menangkap peristiwa di sekitar dirinya menjadi inspirasi. Inspirasi tadi diolah dengan kreatifitas dan pengetahuan musik, menjadi gubahan sebuah lagu. Seorang penyanyi pendatang baru: Rega, yang bernama asli Ghiea Poetra, beruntung dibekali bakat tersebut. Cukup bermodalkan gitar dan selembar kertas, Rega mampu menciptakan lagu.
[caption id="attachment_398126" align="aligncenter" width="580" caption="Rega, the star will be"][/caption]
Berbagi pengalamannya menciptakan lagu, bagi Rega hampir segala hal bisa menjadi inspirasi. Bahan paling berlimpah untuk digali adalah pengalaman pribadi. Masa-masa SMA, ketika pertama jatuh cinta dan mengalami banyak peristiwa menarik menjadi masa awal produktivitas Rega menciptakan lagu.
Tidak hanya dari pengalaman pribadi, Rega pun sering menjadikan pengalaman orang lain untuk dibuat lagu. Pendek kata, bagi seorang Rega apa pun bisa menjadi bahan lagu. Tidak ada waktu-waktu khusus untuk Rega saat menciptakan lagu, selama muncul inspirasi sebuah lagu bisa tercipta kapan saja.
Karya-karya musisi lain juga cukup membantu proses penciptaan lagu. Bukan untuk meniru atau menjiplaknya, tetapi hanya menjadi semacam pemicu inspirasi. Kemiripan nada kadang ditemui, tapi wajar karena ada 7 nada. Dari 7 nada itu bisa dikombinasi hingga tidak terbatas, untuk menciptakan lagu dengan berbagai irama dan lirik. Tugas seorang pencipta lagu adalah merangkai nada-nada tersebut agar indah dinyanyikan.
Hal yang cukup menjanjikan berkembangnya kemampuan seorang Rega menciptakan lagu, adalah semangat untuk belajar dan mengekplorasi keunikan dirinya dan lingkungannya untuk menghasilkan lagu yang indah. Suara merdu didukung karakter dan kemampuan menciptakan lagu tentunya modal yang sangat bagus bagi seorang penyanyi.
[caption id="attachment_398127" align="aligncenter" width="469" caption="Nadya, sang moderator diskusi"]
Namun demikian, memiliki multi bakat saja belum cukup. Banyak orang mengidamkan menjadi penyanyi yang dipuja jutaan fans tanpa menyiapkan mental menghadapi tantangan, kerja keras, frustasi, tuntutan kreativitas dan inovasi tanpa henti. Untuk menembus industri musik dan bertahan di puncak butuh profesionalisme dan kecintaan total pada profesinya.
[caption id="attachment_398128" align="aligncenter" width="540" caption="Aldy Lauda (Bang Ayi), serius menerangkan Rega dan musik "]
Aldy Lauda (Bang Ayi) dari Alfa Records rupanya melihat karakter dan potensi tersebut pada diri Rega. Mungkin bagi Bang Ayi, jika dibuat perumpamaan Rega adalah intan yang perlu diasah menjadi berlian untuk memancarkan kilau bintangnya. Sehingga ketika Bang Ayi menemukan Rega bersama kawan-kawan band-nya yang mengikuti kompetisi musik di Bali, tanpa ragu Bang Ayi menarik hanya Rega seorang untuk dikontrak Alfa Records.
Bang Ayi memahami perkembangan teknologi Informatika dan Komunikasi telah mengubah kontur industri musik. Jika dahulu dunia musik tergantung pita kaset, saat ini karya-karya musik mudah disaksikan melalui internet. Di samping ketatnya persaingan dengan musisi luar, dunia musik juga mesti berhadapan dengan pembajakan dan kemudahan mengunduh file dari internet.
[caption id="attachment_398129" align="aligncenter" width="648" caption="Kompasianer, antusias menyimak pemaparan Rega dan Bang Ayi"]
Karena itulah, Alfa Records dan Bang Ayi menyiapkan tim yang mampu memberi Rega Back-Up. Tim ini disiapkan untuk mengelola produksi kreatif, berupa proses rekaman dan olah karya cipta, agar lagu yang dinyanyikan Rega dapat disambut baik masyarakat. Di hilir, Alfa Records menyiapkan strategi pemasaran berupa terobosan-terobosan promosi yang melibatkan berbagai media, dari Radio, acara Meet The LAbels Kompasiana, hingga situs Youtube. Pada saat tulisan ini dibuat, single Rega berjudul “Takkan Lagi” telah mencapai lebih dari 37ribu view. Sehingga diharapkan penyanyi dengan potensi seperti Rega bisa berkonsentrasi penuh untuk terus berkarya menciptakan lagu dan menyanyi.
[caption id="attachment_398136" align="aligncenter" width="666" caption="Rega Youtube"]
Kata-kata yang dirangkai dalam lirik yang menarik adalah ruh dari musik. Lagu-lagu hits dan melegenda tidak hanya indah dinyanyikan, tapi memiliki makna mendalam pada liriknya. Penyanyi serta band legendaris seperti John Lennon (The Beatles), James Hetfield (Metallica), Freddie Mercury (Queen), John Bon Jovi, atau penyanyi nasional seperti Ebiet G. Ade, Iwan Fals, Ahmad Dhani (Dewa), mereka dapat bertahan dan produktif menelurkan puluhan lagu dan album karena kemampuan menciptakan lagu.
Seorang penyanyi yang menciptakan lagunya sendiri tentu mengetahui dan menyesuaikan lagu dengan kemampuan vokalnya. Memahami makna lagu, sehingga lebih menghayati saat menyanyikannya. Rega sudah memiliki separuh jalan untuk menjadikan dirinya bintang musik masa depan. Bersuara merdu dengan back-up tim solid Alfa Records, Rega tinggal mengeksplorasi kekuatan lirik dalam lagu ciptaannya untuk menggebrak industri musik Indonesia. Jika perlu, industri musik dunia.
Ingin mengikuti lebih jauh sepak terjang Rega menggebrak industri musik? follow Twitter @rega_music atau @alfa_records.
[caption id="attachment_398130" align="aligncenter" width="658" caption="diskusi berlanjut off the stage"]
