Mohon tunggu...
Dheana Thalya Azzahra
Dheana Thalya Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Tahun 3

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Doa sebagai Bentuk Koping Stres pada Lansia

23 Juni 2024   00:44 Diperbarui: 23 Juni 2024   01:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada masa lanjut usia, banyak individu menghadapi berbagai tantangan yang dapat menimbulkan stres, seperti penurunan kesehatan, kehilangan orang terkasih, dan keterbatasan fisik. Salah satu cara efektif untuk mengatasi stres ini adalah melalui doa dan praktik spiritual. Doa tidak hanya menyediakan sumber penghiburan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional lansia (Chen & VanderWeele, 2018)

Studi menunjukkan bahwa praktik religius seperti doa dapat berfungsi sebagai mekanisme koping yang kuat. Doa memberikan rasa keterhubungan dengan kekuatan yang lebih besar, yang seringkali membantu individu merasa lebih tenang dan terarah dalam menghadapi tantangan hidup (Ozcan et. al., 2021). 

Hubungan yang kuat dengan Tuhan atau kekuatan spiritual melalui doa juga dapat meningkatkan dukungan sosial. Lansia yang aktif dalam komunitas religius seringkali memiliki akses ke jaringan dukungan yang dapat memberikan bantuan emosional dan praktis. Ini sangat penting karena dukungan sosial dikenal sebagai faktor penting dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental (Loue, 2017).

Dalam konteks lansia, manfaat doa sebagai mekanisme koping diperkuat oleh fakta bahwa banyak dari mereka telah menjadikan doa sebagai bagian rutin dari kehidupan sehari-hari mereka. 

Secara keseluruhan, doa dapat dianggap sebagai strategi koping yang efektif bagi lansia dalam mengatasi stres. Dengan memberikan rasa keterhubungan, pengharapan, dan dukungan sosial, doa dapat membantu lansia menjalani kehidupan dengan lebih damai dan bermakna meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Referensi :

Loue, S. (2017). Religious and Spiritual Practices and Coping. In: Handbook of Religion and Spirituality in Social Work Practice and Research. Springer, New York, NY. https://doi.org/10.1007/978-1-4939-7039-1_11

Ozcan, O., Hoelterhoff, M. & Wylie, E. Faith and spirituality as psychological coping mechanism among female aid workers: a qualitative study. Int J Humanitarian Action 6, 15 (2021). https://doi.org/10.1186/s41018-021-00100-z

Ying Chen, Tyler J VanderWeele, Associations of Religious Upbringing With Subsequent Health and Well-Being From Adolescence to Young Adulthood: An Outcome-Wide Analysis, American Journal of Epidemiology, Volume 187, Issue 11, November 2018, Pages 2355–2364, https://doi.org/10.1093/aje/kwy142

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun