Mohon tunggu...
Dea Melia
Dea Melia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikoedukasi sebagai Metode Intervensi Psikologi

10 November 2023   12:17 Diperbarui: 10 November 2023   12:51 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia psikologi kata intervensi tentu tidak asing bukan bagi mahasiswa psikologi, sarjana psikologi, dosen serta para ilmuwan psikologi yang mendalaminya? Dan begitu juga sebaliknya mungkin kata intervensi cukup asing bagi kita yang tidak mendalami ilmu psikologi itu sendiri. Namun beberapa bidang juga ada yang mempelajarinya, Lalu apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan intervensi itu? Yuk kita bahas bersama-sama.

Intervensi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana berdasar hasil asesmen untuk mengubah keadaan seseorang atau sekelompok orang. Dalam hal ini intervensi digunakan sebagai pemecah masalah dalam lingkup psikologi. Apakah intervensi hanya sebagai pemecah masalah? Tentunya tidak, intervensi juga merupakan kegiatan untuk mencegah dan mengurangi suatu masalah agar tidak menjadi rumit sehingga meminimalisir masalah baru yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Saat ini berbagai masalah yang terjadi bermacam-macam bentuknya ada yang dialami seseorang, kelompok, komunitas maupun organisasi. Dengan adanya permasalahan yang dialami berbagai subjek, tentu langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan juga berbeda -beda karena memiliki pola dan tujuan yang berbeda pastinya. Agar hasilnya maksimal perlu adanya metode yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut untuk menghasilkan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Diantaranya menggunakan metode psikoedukasi

Psikoedukasi merupakan suatu cara yang dikhususkan untuk memecahkan masalah terutama mengenai perubahan mental seseorang atau suatu langkah yang digunakan individua tau kelompok untuk mengatur strategi coping. Dalam penyampaian metode ini berbentuk sosialisasi sehingga memberikan kesempatan antara pasien dan tenaga yang sudah  ahli dalam bidang psikologi untuk saling bertukar pikiran, dengan adanya kebebasan meminimalisir hambatan dalam psilkologis seseorang.

Tempat pelaksanaan metode ini fleksibel artinya dapat dilaksanakan menggunakan berbagai media baik secara hard file maupun softfile. Adapun yang sering kita jumpai media yang digunakan pada umumnnya seperti poster, leaflet, video, dan berbagai eksplorasi yang diperlukan. Untuk menentukan metode  psikoedukasi dapat berhasil atau tidak perlu adanya kerja sama antara pihak ahli, oranng tua, dan subjek yang bersangkutan,

Menurut Bhattacharjee dkk (2011) menjelaskan bahwa ada tujuh jenis psikoedukasi yaitu information model dimana psikoedukasi lebih fokus memberikan pengetahuan dan managemen pelaksanaanya agatr klien memiliki kesadaran tentang masalah, dan mampu berkontribusi untuk peningkatan lebih baik. Selanjutnya the skill training mode yaitu model psikoedukasi dengan menunjukkan pengembangan perilaku yang spesifik sehingga klien diharapkann mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. The supportive model yaitu model psikoedukasi di mana menggunakan pendekatan memberikan dukungan terhadap klien dan keluarga agar mampu merasakan emosional klien atau keluarga  klien agar harmonis.Comprehensive model yaitu model psikoedukasi yang mengombinasikan information model, the skill training model, dan the supportive model.  The multiple family group terapy model adalah psikoedukasi yang diberikan kepada keluarga agar tidak merasa cemas dan khawatir ketika menghadapi masalah, the behavioral family management model, model psikoedukasi ini  memberikan pengetahuan kepada keluarga agar tidak stress dengan lingkungan dan memberikan pengetahuan kepada keluarga bagaimana melaksanakan dan mengimplenentasikan berbagai tugas untuk rehabilitasi klien, dan peer o peer psycoeducation approach, merupakan sebuah model psikoedukasi dengan memberikan dukungan kepada klien yang pernah memiliki masalah yang sama sehingga diharapkan klien mampu memiliki harapan baru dan semangat baru.

Metode intervensi psikoedukasi ini dapat diberikan dalam bentuk pelatihan dan tanpa pelatihan. Metode psikoedukasi ini sering digunakan pada bidang pendidikan untuk meningkatkann motivasi belajar siswa. dan meningkatkann skill dalam mengatasi permasalahan psikologis yang muncul.

Daftar Pustaka

Bong, S., Agungputranto, A., & Purwanto, A. (2020). Journal of Community Service and Engagement ( JOCOSAE ). Journal of Community Service and Engagement (JOCOSAE), 01(01), 1--6.

Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia . (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun