Istilah gotong-royong berasal dari bahasa jawa. Gotong berarti "pikul atau angkat" sedangkan royong berarti "bersama-sama", jadi arti gotong-royong adalah mengangkat secara bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Budaya gotong-royong dapat tumbuh diman saja, baik dilingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah.
Pada masa lalu masyarakat Indonesia telah memberikan banyak manfaat dalam setiap pekerjaan yanh dilakukan dengan bergotong-royong. Dan pada saat ini istilah gotong-royong seperti sudah tidak terdengar lagi. Masyarakat sudah mulai memikirkan kehidupan mereka sendiri tanpa memperdulikan lingkungan yang berada di sekitarnya. padahal kita selaku manusia merupakan makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain.
Semua itu adalah akibat dari dampak globalisasi. Saat ini masyarakat lebih suka mengkonsumsi produk luar negri dibandingkan dengan produk dalam negri. mereka lebih mementingkan gaya dan belanja produk luar negri yang mahal, sehingga mereka dengan sadar melakukan pemborosan dan lupa menyisihkan uang mereka untuk membantu saudara mereka yang membutuhkan. Masalah tersebut sudah menyimpang dari perilaku sosial dan nilai gotong-royong sudah hilang.
Upaya untuk membangkitkan kembali budaya gotong-royong ini adalah timbul dari diri sendiri terlebih dahulu, dan dengan pembentukan dan pembangunan pos pemberdaya keluarga (Posdaya) disetiap desa.
Hilangnya semangat gotong-royong bisa dikurangi bila semangat kerja keras ini bisa dikembangkan dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H