Mohon tunggu...
Dea Lutfia
Dea Lutfia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Majalengka

Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Optimal dalam Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Pengembangan UMKM di Era Digital

12 Juni 2024   21:12 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:19 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Dea Lutfia

Media sosial telah menjadi salah satu bagia integral dari kehidupan sehari-hari di dalam dekade terakhir, terutama dengan munculnya aplikasi berbasis Android yang di dukung dengan pola "open source application". Indonesia, dengan populasi besar dan daya beli yang cukup baik, tentunya telah menjadi salah satu pasar terbesar untuk pengguna media sosial. Revolusi informasi ini tentunya membawa dampak yang tergolong signifikan kepada perilaku masyarakat, baik secara positif maupun negatif. Akan tetapi, dengan adanya pendekatan yang tepat, maka media sosial tentunya akan menjadi alat yang sangat efektif untuk pemberdayaan dan pengembangan ekonomi, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Muljanto, et al., 2023). Media sosial dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan bagi para individu dan komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Menurut Lewis et al., (2010), penggunaan media sosial tentunya mengacu pada pemanfaatan teknologi digital untuk melakukan interaksi, produksi, dan berbagi pesan. Dengan demikian, media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi, serta transformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.

Dalam era digital, pentingnya media sosial tidak dapat dipandang sebelah mata. Media sosial sendiri telah mentransformasi praktik komunikasi searah menjadi komunikasi dialogis di antara banyaknya audiens. Hal ini menjadikan media sosial sebagai sarana belajar, mendengarkan, dan menyampaikan informasi serta sebagai alat untuk dokumentasi, administrasi, dan integrasi. Media sosial juga dapat berperan di dalam perencanaan, strategi, dan manajemen, serta di dalam kontrol, evaluasi, dan pengukuran. Apabila dilihat dalam konteks UMKM, media sosial dapat menawarkan berbagai macam keuntungan yang tergolong signifikan. Para konsumen beraktivitas di media sosial, memungkinkan interaksi yang mudah dengan konsumen, meningkatkan visibilitas merk, dan menyediakan wadah word-of-mouth yang luas. Selain itu, media sosial memiliki banyak jenis platform dengan tipe konsumen yang berbeda, membantu di dalam targeting dan retargeting konsumen, menggunakan biaya lebih efektif dan meningkatkan penjualan. 

Dengan begitu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi optimal dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana pengembangan UMKM di era digital. Artikel ini juga berisi kajian terhadap fungsi media sosial, kategori penggunaan, serta evolusi teknik pemasaran dan marketing. Dengan adanya pendekatan yang tepat maka media sosial dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam melakukan pemberdayaan ekonomi dan untuk mengembangkan sebuah bisnis.

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi alat yang sangat penting bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di dalam mengembangkan usaha mereka. Kepopuleran media sosial yang didukung oleh layanan internet tentunya telah mengubah cara pandang penggunanya, dengan menggeser media konvensional yang dulu berjaya. Menurut Appel et al., (2020), media sosial digambarkan sebagai teknologi berbasis perangkat lunak yang memberikan pengguna lingkungan digital untuk mengirim dan menerima konten melalui jejaring sosial online. Peran media sosial sendiri telah berkembang dengan pesat, menjadi bentuk komunikasi dan ekspresi yang dominan, serta media utama untuk periklanan perusahaan. Kaplan dan Haenlein (2010) di dalam Fraccastoro at al., (2021) mendefisnisikan media sosial sebagai sekelompok aplikasi berbasis internet yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran oleh pengguna. Fungsi media sosial yang interaktif dan partisipatif membuatnya berbeda dengan teknologi lainnya. Media sosial dapat dikategorikan ke dalam enam ketegori berbeda berdasarkan kegunaan dan fungsinya menurut Cant, Heerden, dan Ngambi (2013). Pertama, media sosial sebagai alat komunikasi, seperti blog, micro-blogging, dan jejaring sosial. Kedua, media sosial yang menekankan aspek kolaborasi, seperti Wikipedia. Ketiga, ulasan dan opini, seperti Quora dan Yahoo Answers. Keempat, brand monitoring, seperti Attensity360 dan Sysomos Heartbeat. Kelima, media hiburan, yang menghubungkan industri hiburan dan game dengan media sosial. Terakhir, berbagi media atau multimedia, seperti Instagram dan YouTube. Kategori-kategori ini menunjukkan betapa beragamnya fungsi media sosial dan bagaimana perkembangan teknologi dapat mengubah klasifikasinya seiring waktu.

Di tengah transisi digital, diperlukan teknik pemasaran yang mengikuti perkembangan zaman. Kotler et al., (2017) menjelaskan bahwa evolusi teknik pemasaran dari yang berfokus pada produk (1.0) hingga berpusat pada manusia (3.0), dan kini ke marketing (4.0) yang menggabungkan interaksi online dan offline antara perusahaan dan pelanggan. Menurut Digital Marketing Institute, digital merketing merupakan penggunaan teknologi digital untuk menciptakan komunikasi yang terintegrasi dan terukur, membantu memperoleh dan mempertahankan pelanggan dengan membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen. Pentingnya media sosial dalam pemasaran UMKM tidak dapat diabaikan. Masifnya penggunaan teknologi digital berdampak pada proses komunikasi dan pemasaran. Teknik pemasaran yang memanfaatkan teknologi informatika dapat memperluas jaringan pasar dan menyentuh hampir semua kalangan. Social Media Marketing (SMM) atau pemasaran melalui media sosial, menjadi cara dominan untuk meningkatkan eksposur merk/produk UMKM. Media sosial menggabungkan komunikasi interpersonal dan komunikasi massa, memberikan kontribusi dalam penyebaran produk UMKM yang dipromosikan.

Media sosial tentunya juga mengubah cara seseorang berkomunikasi dan berinteraksi, menantang penggiat UMKM untuk beradaptasi dan memanfaatkan dunia virtual untuk bersaing dan mendapatkan pangsa pasar potensial. Media sosial sendiri memungkinkan untuk terjadinya komunikasi dua arah antara UMKM dan pelanggan serta meningkatkan branding produk yang dijual. Selain itu, media sosial juga dapat memberikan kesempatan bagi para UMKM untuk menerima umpan balik yang nantinya dapat digunakan untuk bisnis lebih lanjut, seperti merancang produk ataupun layanan, dan mempersonalisasikannya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor privat dalam konsep Triple Helix sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan media sosial sebagai platform pemasaran UMKM. Pemerintah dan akademisi dapat menjembatani gap digitalisasi dengan meningkatkan penjualan UMKM. Edukasi dan pelatihan ini tergolong sangat penting untuk memberdayakan UMKM di dalam era digital, agar mereka dapat bersaing dan berkembang lebih lanjut.

Untuk mencapai hasil yang optimal di dalam pemanfaatan media sosial, UMKM harus memahami dan menerapkan strategi yang efektif. Pertama, penting untuk mengenali target audiens. Dengan memahami siapa target pasar, maka UMKM dapat membuat konten yang relevan dan menarik perhatian bagi para konsumen. Hal ini termasuk ke dalam demografi, perilaku, serta preferensi media sosial yang digunakan oleh target audiens. Pemahaman ini memungkinkan para UMKM untuk memilih platform media sosial yang tepat dan menyusun pesan pemasaran yang efektif. Kedua, konten yang menarik dan berkualitas tinggi merupakan kunci sukses dalam media sosial. Konten harus tidak hanya informatif tetapi juga menghibur dan berharga bagi audiens. Konten visual seperti gambar dan video cenderung memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan teks saja. Menurut sebuah studi oleh Hubspot, konten visual menerima engagement lebih tinggi daripada jenis konten lainnya. Oleh karena itu, UMKM harus berinvestasi dalam menciptakan konten visual yang menarik untuk memikat perhatian audiens mereka. Ketiga, interaksi dengan audiens sangat penting dalam media sosial. Media sosial adalah platform komunikasi dua arah, yang memungkinkan dialog langsung antara bisnis dan pelanggan. UMKM harus aktif merespon komentar, pertanyaan, dan ulasan dari pelanggan. Interaksi ini tidak hanya membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan tetapi juga menunjukkan bahwa bisnis menghargai dan mendengarkan mereka. Respon yang cepat dan ramah dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan menciptakan citra positif bagi bisnis.

Penggunaan iklan berlayar di media sosial tertentu juga dapat meningkatkan jangkauan dan visitabilitas UMKM. Platform seperti Facebook, Instagram, dan lain sebagainya menawarkan berbagai opsi iklan yang sekiranya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana anggaran UMKM. Iklan berbayar memungkinkan bagi para UMKM untuk menargetkan audiens spesifik berdasarkan demografi, minat, dan perilaku, sehingga dapat mencapai orang-orang yang paling mungkin tertarik pada produk ataupun layanan mereka. Penggunaan iklan yang berbayar harus bisa dikombinasikan dengan analisis yang cermat untuk dapat mengukur efektivitas kampanye dan menyesuaikan strategi pemasaran sesuai dengan kebutuhan. Di era digital sendiri, influencer marketing juga menjadi salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan kredibilitas. Influencer adalah individu yang memiliki pengikut besar di media sosial dan memiliki pengaruh signifikan terhadap terhadap audiens mereka. Dengan bekerja sama dengan influencer yang relevan dengan industri dan target pasar UMKM, bisnis dapat memperluas jangkauan mereka dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Penting untuk memilih influencer yang sesuai dengan nilai dan citra brand, serta memiliki pengikut yang aktif dan terlibat. Selain itu, analisis dan pemantauan kinerja media sosial merupakan komponen penting dalam strategi pemasaran digital. Menggunakan alat analitik media sosial, UMKM dapat melacak metrik seperti jumlah pengikut, tingkat keterlibatan, dan konversi. Data ini membantu UMKM untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan dalam strategi mereka. Melalui analisis yang terus menerus, UMKM dapat mengoptimalkan konten dan kampanye mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Namun terdapat tantangan yang sekiranya dapat dihadapi oleh para UMKM di dalam menggunakan media sosial. Salah satunya yaitu keterbatasan sumber daya manusia, baik di dalam waktu maupun dana. Banyak UMKM yang tidak memiliki tim khusus yang mengelola media sosial, sehingga mereka harus mengelola sendiri di tengah kesibukan operasional sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini, maka para UMKM dapat memanfaatkan alat manajemen media sosial yang memungkinkan mereka untuk menjadwalkan posting, memantau interaksi, dan menganalisis kinerja dari satu terbaru. Alat-alat ini nantinya dapat membantu para UMKM untuk menghemat waktu dan mengelola aktivitas media sosial dengan lebih efisien lagi. UMKM juga harus berhati-hati dalam manangani krisis reputasi di media sosial. Komentar negatif atau ulasan buruk dapat dengan cepat menyebar dan merusak citra bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memilki strategi manajemen krisis yang baik. Ketika menghadapi komentar negatif, UMKM harus merespon dengan cepat dan profesional, serta mencari solusi yang memuaskan bagi pelanggan yang merasa tidak puas. Transparasi dan tanggung jawab dalam menangani masalah dapat membantu memperbaiki dan menunjukkan bahwa bisnis peduli dengan kepuasan pelanggan.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa media sosial adalah alat yang sangat kuat bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan memahami target audiens, menciptakan konten berkualitas, berinteraksi dengan pelanggan, memanfaatkan iklan berbayar dan influencer, serta melakukan analisis yang cermat, UMKM dapat meraih kesuksesan di platform ini. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, dengan strategi yang tepat dan penggunaan alat yang efisien, UMKM dapat mengoptimalkan kehadiran mereka di media sosial dan mencapai pertumbuhan yang signifikan. Dukungan dari pemerintah, akademisi, dan sektor privat juga sangat penting untuk memberdayakan UMKM dalam era digital ini, membantu mereka untuk bersaing dan berkembang lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun