Mohon tunggu...
Dealova Savara
Dealova Savara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo Teman-Teman!! Izinkan saya untuk mendeskripsikan diri saya... Saya memiliki hobi membaca dan menulis (Siapa di sini yang hobinya sama haha)... Topik konten yang saya sukai mengenai kesehatan mental. Ayo peduli dengan kesehatan mentalmuu!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konselor Wajib Peduli Kemaslahatan?! Dan Bagaimana Cara Guru Mengubah Persepsi Negatif Murid Tentang Guru BK? Simak Artikel Berikut!

30 Juli 2024   15:53 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hingga saat ini, banyak orang yang takut untuk berkonsultasi dengan konselor dengan alasan bingung ketika ditanya, takut tiba-tiba menangis ketika ditanya, atau ada yang khawatir kalau konselor judes/jutek bahkan mengadu nasib?? Tenanggg,,, simak pembahasan di bawah ini untuk merubah persepsi teman-teman terhadap konselor.

Konselor sudah dibekali dengan berbagai etika konseling, sikap-sikap saat proses konseling, dan lainnya,sikap ini disebut dengan kemaslahatan. Lalu, bagaimana jadinya jika seorang konselor tidak peduli dengan kemaslahatan? Pastinya banyak orang yang trauma dan enggan untuk berkonsultasi dengan konselor. Sebagai seorang konselor wajib memiliki rasa peduli terhadap kemaslahatan. Kemaslahatan di sini bermakna bahwa seorang konselor harus memiliki rasa kepedulian, kesabaran, penuh kehangatan, dan penuh perhatian terhadap konseli. Mari kupas satu-satu.

Berikut kemaslahatan yang wajib dimiliki oleh seorang konselor, antara lain:

1) Berpikir dengan cinta

Konselor harus mampu melakukan penalaran dialektik (Penalaran yang bertujuan untuk memahami hal-hal secara konkret baik dalam setiap gerakan, perubahan, dan interkoneksi yang sedang berlangsung). Seorang konselor juga harus mampu menyesuaikan diri dan memiliki rasa toleransi terhadap konseli supaya tidak terjadi perpecahan atau miskomunikasi. Selain itu, konselor harus tajam dalam melihat situasi dan harus cakap dalam mengidentifikasi masalah.

2) Merasakan dengan cinta

Sebagai konselor, kita tidak boleh menganggap orang lain adalah diri kita.  Jadi, konselor tidak boleh egois dan memaksakan keinginan kita ke konseli. Konselor harus memberikan saran yang bersifat opsional bukan paksaan. Konselor harus bisa merasakan curhatan konseli dengan cinta, bisa memahami konseli atas dasar perspektif subyektif konseli yang bersangkutan, peduli terhadap kehidupan dan lingkungan konseli, mampu berbagi rasa dengan konseli, menolak bertindak secara mekanistik, dan bersedia memperhatikan pikiran, perasaan, dan tindakan konseli.

3) Bertindak dengan cinta

Sebagai konselor tidak boleh bertindak sombong dan harus rendah hati karena Anda sebagai helper/penolong konseli. Selain itu, konselor harus mampu berkata dan berbuat secara jujur, Mampu memahami diri sendiri sebelum memahami orang lain,

Memiliki keterbukaan diri, Memiliki integritas pribadi dan profesional.

4) Berkehendak dengan cinta

Anda sebagai konselor yang akan membantu konseli dan menangani problem konseli. Jangan sampai Anda terjebak dalam masalah pribadi ketika proses konseling sedang berlangsung, tetaplah fokus dan bersikap profesional. Sebagai konselor, Anda harus banyak mendengar bukan banyak berbicara untuk bisa mendapatkan banyak informasi dari konseli. Dengan begitu, Anda akan bisa memberikan solusi dengan tepat. Maka, Kenalilah dirimu sendiri, Kenalilah konseli/orang lain dengan segala keterbatasan dan kelebihannya. Berkomunikasilah secara baik dengan konseli, dan mendengarkan konseli secara aktif.

5) Merefleksikan diri dengan cinta

Konselor memiliki kemampuan memahami konseli (Kognisi, Afeksi, Konasi, Sikap dan Perilaku)

Nah, itu tadi kemaslahatan dan sikap-sikap yang wajib diperhatikan dan dipunyai oleh seorang konselor. Jadi, untuk apa takut berkonsultasi dengan konselor? Pedulikan kesehatan mental Anda.


Di sini, kita kerucutkan ke ranah pendidikan yaitu seorang Guru BK yang sering dianggap ''galak'' oleh murid. Padahal, jika diamati guru BK itu seru dan asik loh, bisa juga jadi bestie para muridnya. Maka dari itu, Kemaslahatan ini penting dipahami guru BK untuk mengubah persepsi negatif murid mengenai guru BK. Biasanya guru BK menggunakan banyak strategi/layanan untuk memfasilitasi murid sebagai penunjang pendidikannya sekaligus alat untuk mengubah persepsi murid. Lalu, apa saja sih layanan-layanan yang umum diberikan guru BK terhadap anak didiknya? Apakah guru BK hanya me-razia saja? Atau menghukum murid-murid yang berbuat kesalahan? Yuk, simak baik-baik.

Strategi layanan dasar BK, yakni ada Layanan Klasikal, Bimbingan Kelompok, Layanan Orientasi, Layanan Informasi.

Tujuan layanan dasar ini yaitu mengoptimalkan layanan BK pribadi, sosial, belajar, karir untuk mengedukasi siswa dengan tema-tema yang menarik untuk menarik perhatian siswa supaya dapat lebih mudah menerima dan memahami informasi yang telah diberikan dan memuat tema yang sesuai dengan kondisi saat ini.

  • MATERI LAYANAN 

1. Layanan Responsif 

Guru BK harus mampu untuk menyediakan layanan bagi siswa yang memiliki kebutuhan, masalah, dan siswa  yang memerlukan pertolongan dengan segera. Guru BK biasanya menyediakan layanan konseling secara online dan mempersilahkan siswanya untuk menghubungi kapanpun ketika urgent. Biasanya guru BK menggunakan ragam pendekatan untuk menganalisis permasalahan supaya dapat memberikan solusi yang tepat untuk muridnya antara lain dengan pendekatan Psikodinamika; Behavior; Humanistik; Cognitive Behavior; dan Post Modern.

2. Layanan Perencanaan Individual 

Layanan ini difungsikan agar siswa mampu melakukan perencanaan masa depannya berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Jadi, Guru BK tidak akan memaksakan kehendak dirinya melainkan akan memberikan sebuah solusi yang bersifat opsional dan keputusan final nya akan diserahkan kembali kepada murid.

3. Layanan Dukungan Sistem

Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu perkembangan siswa dalam memberikan layanan BK. Guru BK biasanya akan berkolaborasi dengan Orangtua Siswa, Wali kelas/guru, Tokoh Masyarakat, Praktisi, Alumni, dan lain sebagainya untuk menggali informasi tentang konseli lebih dalam yang nantinya akan digunakan dalam pengambilan keputusan.


Oke, jadi itu merupakan beberapa layanan-layanan yang diberikan oleh guru BK dan layanan-layanan tersebut tentunya dilaksanakan dengan kemaslahatan yang bagus. Semoga bacaan di atas bisa merubah pandangan atau persepsi negatif murid terhadap guru BK yaa...

Sekian Terimakasihhh...

#Ayopedulikesehatanmental!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun