Mohon tunggu...
Dea Kusuma Ningrum
Dea Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sistem Informasi di UPN Veteran Jawa Timur

INFJ

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Peran Generasi Muda Meningkatkan Kesadaran Nasional tentang Bahaya Teknologi dan Kecerdasan Buatan

19 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Halo, para pembaca yang budiman!

Dengan pengetahuan, kita berdaya; dengan aksi, kita menjaga bangsa.

Teknologi dan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari yang dapat menjadi boomerang maupun berkah  tergantung pada manusia yang menggunakannya. Teknologi dan AI membawa banyak manfaat, seperti efisiensi dan kemudahan akses informasi. Sebagai rakyat Indonesia, sepatutnya kita menggunakan teknologi dan kecerdasan yang telah berkembang saat ini untuk memajukan, mensejahterakan negara kelahiran. Tetapi, dalam pengimplementasian dan mewujudkannya ternyata tak semudah itu, karena harus melewati berbagai tantangan nasional yakni salah satunya adalah kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh teknologi itu sendiri seperti penyebaran informasi palsu, pelangggearan privasi, dan potensi pengangguran akibat otomatisasi, tidak bisa diabaikan. Keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi hambatan utama dalam penerapan teknologi ini secara efektif. Selain itu, isu keamanan data, privasi, dan etika juga perlu diperhatikan untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari efek negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda adalah subjek pembangunan dan perubahan untuk lingkungannya. Mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan. Penggunaan AI yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pelanggaran privasi dan penyebaran informasi yang salah. Masyarakat perlu memahami bahwa penggunaan teknologi yang tidak bijak dapat mengancam keamanan individu dan bangsa. 

Selain itu, data menunjukkan bahwa meskipun akses terhadap teknologi semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman dan keterampilan digital di kalangan masyarakat. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa jumlah penduduk Indonesia yang masih belum tersentuh internet pada 2024 ada sebanyak 57 juta jiwa dan banyak dari mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara menggunakan teknologi secara aman. Hal ini menciptakan risiko besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, termasuk potensi penyalahgunaan data pribadi dan penyebaran informasi yang salah. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan bahaya teknologi dan AI harus menjadi prioritas bagi semua pihak. Dalam konteks ini, upaya untuk meningkatkan literasi digital harus dilakukan secara terpadu melalui pendidikan formal dan informal. Mahasiswa sistem informasi dapat berkontribusi dengan mengembangkan program-program edukasi yang menjelaskan risiko penggunaan teknologi serta cara-cara untuk melindungi diri dari ancaman digital. Melalui langkah-langkah konkret ini, diharapkan masyarakat akan lebih siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi dan dapat memanfaatkan potensi positifnya untuk kemajuan bangsa.

Pertahanan fisik bukan satu-satunya bagian dari bela negara, itu juga melindungi nilai-nilai dan identitas bangsa serta melindungi masyarakat dari ancaman yang dapat merusak kehidupan sosial dan budaya menjadi langkah awal dalam kesadaran berbangsa dan bernegara . Dalam konteks ini, kesadaran nasional tentang bahaya yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan menjadi sangat penting karena tanpa pemahaman yang tepat, masyarakat dapat menjadi korban dari dampak negatif yang dihasilkan oleh kemajuan tersebut. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan ancaman ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Dalam menghadapi tantangan teknologi, cinta tanah air harus menjadi pendorong utama. Ini berarti bahwa setiap orang, terutama generasi muda, memiliki tanggung jawab untuk melindungi negara dari ancaman yang dapat merusak tatanan sosial dan budaya. Dengan cinta tanah air kita, kita diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan sehat serta mendorong penggunaan teknologi yang etis dan bertanggung jawab.

Pentingnya bela negara dalam menghadapi tantangan teknologi ini menjadi semakin relevan, terutama bagi generasi muda yang merupakan pengguna aktif teknologi.Generasi muda, khususnya yang berkecimpung du dunia IT seperti sistem informasi dan banyak lagi, memiliki peran strategis dalam menciptakan kesadaran akan risiko yang terkait dengan AI dan teknologi digital. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis, tetapi juga untuk memahami dampak sosial dan etika dari inovasi yang mereka ciptakan. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang proaktif dalam mempromosikan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab. Kita berada dalam posisi strategis untuk mengedukasi diri kita sendiri dan orang lain tentang bahaya teknologi dan kecerdasan buatan melalui pendidikan, kampanye kesadaran, dan penelitian. Kita juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui upaya konkret seperti ini. Kegiatan penyuluhan yang mengedukasi di media sosial dapat dimulai dengan membuat konten-konten menarik dan informatif yang relevan dengan isu teknologi dan kecerdasan buatan. Membuat konten yang menarik dan informatif tentang masalah teknologi dan kecerdasan buatan adalah cara yang bagus untuk memulai pendidikan media sosial. Generasi muda dapat menggunakan platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok untuk menyebarkan artikel singkat, infografis, atau video pendek yang membahas keamanan data pribadi, pentingnya literasi digital, dan bahaya penyalahgunaan AI. Selain itu, kampanye kesadaran juga dapat diperluas dengan bekerja sama dengan organisasi masyarakat atau komunitas lokal untuk memperluas audiens. Selain itu, melibatkan ahli teknologi atau pakar dalam diskusi langsung di media sosial dapat meningkatkan kredibilitas informasi yang disampaikan. Oleh karena itu, platform digital dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk menjangkau masyarakat umum, termasuk generasi muda lainnya. Mereka juga dapat mendorong perilaku yang lebih bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi.

Selain penyuluhan di media sosial, generasi muda dapat berpartisipasi dalam tindakan proaktif lainnya. Misalnya, mereka dapat berpartisipasi dalam seminar atau lokakarya tatap muka yang berfokus pada meningkatkan literasi digital di tingkat komunitas. Pelatihan tentang pengamanan akun digital, pemahaman tentang bahaya serangan siber, dan etika penggunaan teknologi dapat dibahas dalam kegiatan ini. Selain itu, generasi muda dapat berkontribusi dalam lingkup akademik atau profesional melalui penelitian yang mencari cara baru untuk mengatasi ancaman teknologi, seperti dengan membuat alat bantu berbasis IT untuk mendeteksi ancaman atau membuat panduan aman menggunakan kecerdasan buatan. Melalui metode ini, generasi muda tidak hanya berkontribusi pada perubahan, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan lingkungan teknologi yang lebih aman, inklusif, dan bertanggung jawab.paya-upaya ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan dan aksi nyata, generasi muda dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.

Diharapkan bahwa masyarakat yang lebih teredukasi secara digital dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi akan terbentuk sebagai hasil dari kontribusi generasi muda untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya teknologi dan kecerdasan buatan. Pendidikan dapat mengurangi penyalahgunaan data pribadi, serangan siber, dan bahaya AI yang tidak etis. Selain itu, diharapkan masyarakat menjadi lebih cerdas saat memilih teknologi yang digunakan, memahami risiko yang mungkin terjadi, dan bertindak dengan cara yang moral dalam interaksi digital mereka. Dengan membuat lingkungan digital yang aman dan bertanggung jawab, negara juga dapat mengurangi ancaman dari dunia siber, seperti penyebaran hoaks, ancaman keamanan digital, atau penggunaan teknologi yang merugikan kepentingan nasional. Secara keseluruhan, kontribusi ini dapat membantu memperkuat ketahanan negara dalam menghadapi tantangan era digital sekaligus mendorong pembangunan ekosistem teknologi yang lebih berkelanjutan dan inkusif. Maka, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjaga kedaulatan dan integritas negara kita di era digital yang penuh tantangan ini. 

Di bidang teknologi dan sistem informasi, kontribusi sangat penting dalam upaya bela negara di era digital. Melalui pengembangan teknologi yang aman, pendidikan masyarakat tentang bahaya teknologi, dan penerapan etika dalam penggunaan teknologi, generasi muda dapat membantu membangun ekosistem digital yang mendukung keamanan nasional. Hal ini tidak hanya melindungi orang dari risiko penyalahgunaan teknologi, tetapi juga memperkuat posisi negara dalam menghadapi ancaman global. Dengan menjadi agen perubahan yang proaktif, generasi muda di bidang IT dan sistem informasi dapat membangun negara yang lebih kuat, aman, dan maju di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Peran ini menunjukkan bahwa bela negara mencakup pertahanan fisik dan perlindungan ruang digital, yang merupakan bagian penting dari kedaulatan negara. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang bekerja di bidang teknologi informasi untuk memahami bahwa keterampilan mereka tidak hanya dapat membantu anda berkembang dalam karier anda sendiri, tetapi juga dapat berfungsi sebagai alat strategis untuk melindungi dan memajukan negara. Di masa kini, bela negara tidak hanya dilakukan di medan fisik, tetapi juga di ruang digital, di mana sistem informasi dan teknologi informasi menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Melakukan kontribusi kecil sekalipun dapat menjadi bagian dari upaya besar untuk menjaga kedaulatan bangsa dalam menghadapi tantangan era digital. Oleh karena itu, kontribusi di bidang ini merupakan bukti nyata cinta tanah air yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Kami percaya bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak adalah kontribusi nyata dalam bela negara. Mari bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Salam hangat untuk Anda semua, para pembaca, dan mari terus menjaga semangat cinta tanah air di setiap langkah kita di era digital ini

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun