Mohon tunggu...
Dea Klarisa
Dea Klarisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dea Klarisa adalah mahasiswa semester 6 disalah satu universitas swasta terbaik di Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ciri-Ciri Pola Bahasa yang Digunakan dalam Aksi Phishing

8 Juli 2024   19:25 Diperbarui: 8 Juli 2024   19:27 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciri keempat, pesan yang dikirimkan pelaku disertai tautan atau lampiran yang mengarahkan korban ke situs palsu atau mengunduh malware. Contohnya, "Klik di sini untuk memperbarui informasi akun Anda."

Cara ini dilakukan oleh pengirim pesan dengan target tertentu, terutama pada pengguna medos yg belum berpengalaman atau pengguna medsos dengan latar belakang pendidikan tertentu yang mudah percaya menerima segala bentuk informasi. Nah, karena itu penting bagi kita belajar banyak hal sebelum menggunkan media sosial.

5. Peringatan Keamanan Palsu

Ciri pola bahasa yang digunakan dalam aksi phishing yang terakhir yaitu pesan yang menyatakan ada aktivitas mencurigakan pada akun korban dan meminta korban untuk segera mengambil tindakan. Contohnya, "Kami mendeteksi aktivitas yang tidak biasa pada akun Anda. Verifikasi sekarang untuk mengamankan akun Anda." Pola bahasa dengan teknik ini hampir sama dengan ciri pola bahasa yang keempat, bedanya yaitu pada ciri pola bahasa ini tidak mengarahkan korban untuk masuk ke situs tertentu, tetapi hanya memperintahkan penerima pesan untuk melakukan verivikasi akun dengan alasan keamanan akun. Jadi, jangan sembarang melakukan verifikasi akun karena mendapat pesan tersebut ya, pastikan bahwa pesan itu benar-benar dari sumber yang terpercaya.  

Jadi, kesimpulannya, ada beberapa ciri-ciri pola bahasa yang sering digunakan dalam aksi phishing yang perlu kita waspadai. Pertama, pesannya terkesan mendesak dan memaksa kita untuk segera bertindak, Kedua, biasanya pesan mengaku dari sumber yang sah dan berwenang, Ketiga, pesan berisi meminta permintaan sensitif dan informasi pribadi, Keempat, tidak jarang pesan berisi sebuah tautan yang memudahkan pelaku untuk menjebak korban, dan yang terakhir pesan menyatakan aktivitas yang mencurigakan sehingga memaksa kita melakukan tindakan. Kalau menemukan hal-hal seperti ini, lebih bijak, waspada, dan jangan langsung percaya, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun