Mohon tunggu...
Deajeng Nurrafi
Deajeng Nurrafi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

movie, basket, memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permainan Traditional Kampung Lali Gadget: Berman Asik bersama PGRI Sidoarjo

29 Oktober 2024   09:15 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asiknya permainan tradisional (dokpri)

Permainan Tradisional Kampung Lali Gadget: Bermain Asik Bersmaa PGRI Sidoarjo


Kampung Lali Gadget menggelar acara yang menarik di Gedung PGRI Sidoarjo pada 24 oktober 2024 , dengan fokus menghidupkan kembali permainan tradisional. Acara ini diikuti secara eksklusif oleh anggota PGRI, menciptakan suasana akrab dan penuh semangat dalam melestarikan budaya lokal.


Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB, diawali dengan sambutan dari ketua PGRI Sidoarjo hingga Dr. Tirto Adi M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo yang menekankan pentingnya permainan tradisional dalam pendidikan. "Permainan ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga memiliki nilai pendidikan yang tinggi," ujarnya.Selama acara, para anggota PGRI diajak bermain berbagai permainan tradisional seperti dolanan tembang , bakiak Panjang, gasing, kelompen tali hingga egrang. Semua peserta sangat antusias, saling berkompetisi dan berbagi pengalaman, serta mengenang kembali masa kecil mereka.


"seru sekali ya, disini bisa mencoba permainan tradisional kayak jaman dulu, saya jadi nostalgia." Ujar salah satu guru. Di samping bermain, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi mengenai makna dan manfaat dari permainan tradisional dalam konteks pendidikan. Beberapa anggota PGRI berbagi pandangan tentang bagaimana permainan tersebut dapat digunakan dalam pengajaran di kelas.
Kegiatan ini berhasil mempererat hubungan antar anggota PGRI serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan permainan tradisional. Kampung Lali Gadget berencana untuk terus menyelenggarakan acara serupa, guna memperkuat kolaborasi dan dukungan terhadap pendidikan berbasis budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun