Mohon tunggu...
Dea Haliza
Dea Haliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - hidup itu pilihan

Jalani hidup dengan penuh rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedekah tanda bersyukur

12 Juli 2024   11:12 Diperbarui: 12 Juli 2024   11:15 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kota kecil yang terletak di pesisir Bengkulu, hiduplah seorang wanita bernama Hana bersama suami dan dua anaknya. Hana dikenal sebagai sosok yang selalu bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah kepadanya. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana namun penuh kehangatan, dengan pemandangan laut yang indah sebagai latar belakang kehidupan sehari-hari mereka.

Hana adalah pemilik sebuah usaha kecil yang sukses di kota kecil itu, menjual hasil kerajinan tangan dari tali rafia yang diproduksi sendiri. Usahanya berjalan lancar dan menghidupi keluarganya dengan cukup baik. Setiap pagi, Hana senang melihat matahari terbit di ufuk timur, mengingatkan dirinya akan nikmat kehidupan yang diberikan Allah.

Suatu hari, saat pulang dari pasar pagi, Hana bertemu dengan seorang pengemis tua di pinggir jalan. Pengemis itu tampak sangat lemah dan kelaparan. Hana merasa iba dan tergerak hatinya untuk membantu. Meskipun tidak banyak, Hana memberikan sebagian rezekinya berupa uang dan beberapa potong roti kepada pengemis tersebut. Senyum penuh syukur dari pengemis itu membuat hati Hana merasa damai dan bahagia.

Kejadian itu menginspirasi Hana untuk semakin rajin bersedekah. Setiap kali mendapat rezeki, dia selalu menyisihkan sebagian untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya. Tidak hanya uang, Hana juga memberikan makanan, pakaian, dan barang-barang lain yang bisa membantu mereka.

Namun, takdir berkata lain saat rumah mereka terbakar dalam sebuah kebakaran besar yang melanda kota kecil itu. Hana, suaminya, dan kedua anaknya hanya bisa menyelamatkan diri dengan pakaian yang mereka pakai saat itu. Kehilangan semua harta bendanya membuat Hana merasa sangat sedih dan putus asa. Namun, kekuatan iman dan keyakinannya kepada Allah SWT membuatnya tetap tegar.

Dibantu oleh tetangga dan kerabat yang baik hati, Hana dan keluarganya mulai membangun kembali hidup mereka dari nol. Meskipun dalam kesulitan, Hana tidak pernah lupa untuk bersedekah kepada sesama yang membutuhkan. Baginya, sedekah bukan hanya sekadar membantu orang lain, tetapi juga merupakan wujud rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya.

Beberapa tahun kemudian, berkat keteguhan hati dan doa yang tak pernah putus, kehidupan Hana dan keluarganya kembali membaik. Mereka berhasil membangun rumah baru dan usaha Hana semakin berkembang pesat. Di tengah kebahagiaan dan kesejahteraan yang mereka rasakan, Hana tetap rendah hati dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun