Mohon tunggu...
Cahaya Mukzizat
Cahaya Mukzizat Mohon Tunggu... -

Hidup untuk diperjuangkan....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Sepinya Sepi

30 Oktober 2011   06:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepi itu nikmat Sepi itu hasrat Sepi itu kiamat Seperti kiamatnya  jiwaku Ketika aku lupa lalu sepi berubah jadi mala petaka (  karna kutak bisa membendung hasrat itu ) Sunguh sepi benar-benar luka .... Seperti lukanya jiwa ( yang selalu bermain cumbu dosa ) Dan sepi meluluhkan raga Luka yang tak kentara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun