Mohon tunggu...
Deafa Pravitadevi
Deafa Pravitadevi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Gonor Hidup Kembali, Kelompok Mahasiswa Giat 5 Ikut Pelestarian Tarian Khas di Desa Susukan

3 Agustus 2023   23:55 Diperbarui: 4 Agustus 2023   00:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOK UNNES GIAT 5  DESA SUSUKAN (31/07/2023)

Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Karesidenan Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pemalang terletak di jalur pantai utara Jawa Tengah. Terdepat desa yang bernama Desa Susukan yang berada di kecamatan Comal.

Desa Susukan memiliki kesenian budaya “Tari Gonor”. Kata Gonor berasal dari kata “sego” yang berarti nasi dan “Kenunuran” yang memiliki arti terlantar atau kesusahan. Tarian ini merupakan bentuk protes terhadap penjajahan belanda karena merasa terlantar atau kesusahan.

Tarian Gonor yang telah lama dilupakan, kini mulai di hidupkan kembali. Kelompok mahasiswa Giat 5 KKN Universitas Negeri Semarang yang di bantu oleh perangkat desa setempat mencoba menjaring tokoh-tokoh yang dulu ikut serta dalam tarian gonor. Mulai dari pencarian informasi mengenai data penari tari gonor yang masih ada sampai sekarang, mengumpulkan instrumen lagu pengiring tarian, dan gerakan tarian gonor. 

Dalam latihan tari gonor di bantu oleh para pemuda pemudi IPPNU yang di selenggarakan di samping kolam renang Seruni desa Susukan.  Terlihat antusias para pemuda pemudi yang sangat tinggi dalam mempraktekkan tari gonor yang di pimpin oleh penari yang masih menguasai tarian gonor tersebut.   

Kostum yang digunakan adalah bentuk protes terhadap penjajahan belanda, seperti kalung yang terbuat dari kerupuk usek. Kerupuk usek adalah kerupuk khas daerah pesisir  terutama comal dan desa susukan itu sendiri. Kerupuk yang digoreng menggunakan pasir menggambarkan betapa kesusahannya warga susukan saat itu. Dan aksesoris sebagaii pelengkap, menggunakan mahkota dari daun pohon nangka.

Bentuk tarian menggambarkan perang melawan penjajah pada zaman itu, tarian ini menggunakan properti bambu sebagai alat perang. Tarian ini juga memiliki gerakan yang hampir sama dengan gerakan silat, dan diiringi oleh alat musik bedug, rebana. Syair lagu yang digunakan menggambarkan keadaan pada zaman itu.

Dengan adanya pelestarian tari gonor ini di harapkan tarian ini tidak punah karena perkembangan zaman yang semakin modern dan lebih di kenal oleh generasi generasi yang akan datang.

DOK UNNES GIAT 5 DESA SUSUKAN (31/07/2023)
DOK UNNES GIAT 5 DESA SUSUKAN (31/07/2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun