Mohon tunggu...
Dea Eirene Karunia Pasila
Dea Eirene Karunia Pasila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Aktivitas Fisik dan Minuman Berpemanis dengan Obesitas

15 Mei 2023   03:38 Diperbarui: 15 Mei 2023   07:31 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Obesitas merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan berat badan yang berlebihan dan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Obesitas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Beberapa faktor yang berkontribusi pada obesitas antara lain aktivitas fisik yang kurang, asupan makanan yang tidak seimbang, serta minuman berpemanis. Aktivitas fisik adalah faktor penting yang mempengaruhi berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Oleh karena itu, orang yang kurang bergerak cenderung lebih mudah mengalami obesitas dibandingkan dengan orang yang aktif secara fisik. Menurut American Heart Association, orang dewasa seharusnya melakukan aktivitas fisik aerobik setidaknya 150 menit per minggu, atau sekitar 30 menit per hari selama 5 hari dalam seminggu. Aktivitas fisik ini dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya obesitas.Selain aktivitas fisik, minuman berpemanis juga dikaitkan dengan obesitas. Minuman berpemanis mengandung gula tambahan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh. Konsumsi minuman berpemanis secara teratur dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko terjadinya obesitas. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity Reviews, minuman berpemanis dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya obesitas, terutama pada anak-anak dan remaja.Selain minuman berpemanis, obesitas juga dapat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi. Pola makan yang tidak seimbang, terutama yang kaya akan lemak dan gula, dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko terjadinya obesitas. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Dalam rangka mencegah obesitas, perlu dilakukan perubahan gaya hidup yang sehat, termasuk peningkatan aktivitas fisik dan pengurangan konsumsi minuman berpemanis dan makanan yang tidak seimbang. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas fisik antara lain berjalan kaki, berlari, bersepeda, dan berenang. Selain itu, mengganti minuman berpemanis dengan air putih atau minuman rendah kalori juga dapat membantu mencegah terjadinya obesitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun