Mohon tunggu...
Dea Divinda farabella andi
Dea Divinda farabella andi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis hal hal yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan seputar kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Jember Kembangkan Budidaya Tanaman Kelor Berbasis Arduino untuk Cegah Stunting di Desa Cangkring

25 Agustus 2024   13:57 Diperbarui: 25 Agustus 2024   14:15 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Tim PROMAHA Universitas Jember dengan pihak Desa Cangkring/dokpri

Jember, 11 Juni 2024 -- Dalam upaya mendukung program pencegahan stunting di Indonesia, sekelompok mahasiswa dari Universitas Jember yang tergabung dalam kegiatan "Mahasiswa Ber-Desa" telah berhasil mengembangkan metode budidaya tanaman daun kelor (Moringa oleifera) berbasis teknologi Arduino di Desa Cangkring, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.

Program ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa Universitas Jember dengan pemerintah Desa Cangkring. Melalui penggunaan teknologi Arduino, para mahasiswa berhasil menciptakan sistem budidaya yang efisien dan terkontrol, yang mampu memantau dan mengatur kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kelor. Tanaman kelor dipilih karena kandungan nutrisinya yang tinggi, terutama dalam hal protein, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan stunting.

"Kami melihat potensi besar dalam penggunaan teknologi Arduino untuk mendukung pertanian modern yang berbasis data. Dengan sistem ini, kami dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kelor yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan gizi harian," ujar salah satu mahasiswa peserta program.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Desa Cangkring, yang melihat program ini sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah stunting di wilayah mereka. Kepala Desa Cangkring menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember. "Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Selain dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, budidaya kelor ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa," ungkapnya.

Program budidaya kelor berbasis Arduino ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa lain di Indonesia dalam rangka memerangi stunting, yang masih menjadi masalah serius di banyak wilayah pedesaan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun