Setiap orang memiliki definisi berbeda-beda mengenai makna sastra. Sastra adalah bahasa. Sastra adalah ungkapan hati. Sastra adalah kritik sosial. Sastra adalah nyanyian kalbu. Sastra adalah masa lalu. Sastra adalah pembaharu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sastra memiliki makna dan juga manfaat berbeda bagi setiap orang yang menikmatinya.
Keberadaan sastra erat kaitannya dengan seekor “binatang langka” yang biasa kita namai seniman. Mereka para “binatang langka” mencoba untuk menyalurkan subjektivitas otak mereka untuk menghasilkan sebuah karya yang selanjutnya kita sebut sebagai karya sastra. Menikmati sebuah karya sastra dapat diibaratkan dengan pribahasa sambil menyelam minum air. Awalnya mungkin hanya menjadikan suatu karya sastra sebagai pengisi waktu dikala senggang ataupun sebatas teman minum teh di sore hari. Namun, tanpa kita sadari sastra justru memberikan banyak manfaat yang mungkin tidak pernah kita pikirkan diawal niat kita membaca karya sastra tersebut.
Pertama, dan yang mungkin memang menjadi tujuan utama banyak orang dalam membaca sebuah karya sastra yaitu hiburan. Sastra merupakan hiburan yang bisa kita nikmati kapan pun dan di mana pun. Bagi orang yang sangat mencintai dunia fantasi dan khayalan mungkin novel Divergent karya Veronica Roth adalah salah satu referensi yang menarik. Lewat novel ini kita bisa menilai betapa dunia fantasi adalah dunia yang Maha Luas. Kita bisa mengalami sesuatu hal yang pada realitanya tidak bisa kita alami di dunia nyata melalui novel fantasi. Di sisi lain orang yang menyukai novel serius dan mengandung konflik yang memang menguras daya kerja otak dalam membacanya bisa menjadikan novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye sebagai bacaan wajib. Lewat novel ini Tere Liye menyampaikan segala kecerdasannya dalam berpikir cepat dan tepat pada tokoh bernama Thomas. Novel ini pun sarat akan makna kehidupan seperti perkatan Thomas, “...Ajaib, bukan? Kita ternyata selama ini memercayakan nasib perekonomian dunia, nasib periuk nasi banyak orang, kepada orang-orang yang di kelas diajarkan tentang ekspektasi. Bukankah itu tidak beda dengan para penyihir, dukun, juru ramal, atau profesi dunia gaib lain? Sialnya, jika kalian bisa menimpuk tukang ramal yang ramalannya salah atau malah memilih tidak percaya sama sekali, kalian tidak bisa menimpuk menteri ekonomi atau petinggi bank sentral jika mereka salah mengambil kebijakan.” Lewat novel ini Tere Liye menyampaikan aspirasinya mengenai kebijakan pemerintah yang juga membuat para pembacanya tersadar akan kebenaran hal ini. Begitu pula dengan genre-genre novel lainnya yang memang memiliki hiburan yang berbeda-beda bagi setiap penikmatnya.
Manfaat lainnya adalah melalui karya sastra kita bisa menambah perbendaharaan kosa kata kita. Banyak kata yang mungkin sebelumnya tidak kita ketahui muncul dan menjadi anggota baru dalam perbendaharaan kosa kata kita. Hal ini sangat berguna bagi kehidupan kita terutama bagi kita yang memang menyukai kegiatan mengolah kata seperti berdebat, berdiskusi, berdrama, berpidato, berpuisi dan lain sebagainya.
Selain itu, manfaat lain yang juga kita dapatkan melalui membaca sebuah karya sastra adalah ilmu. Misalnya, lewat novel The Jacatra Secret kita bisa mengetahui bahwa di kota besar seperti Jakarta ternyata banyak hal-hal tersembunyi mengenai simbol-simbol freemasonry. Seperti Bundaran Hotel Indonesia yang sebenarnya berbentuk mata satu atau the eye all seing yang merupakan simbol Dewa Matahari yang dipuja oleh penganut freemasonry. Juga hal-hal lainnya yang bisa kita ketahui setelah membaca novel ini. Seperti kata kutipan novel ini, “Tempat terbaik menyembunyikan rahasia adalah dengan menyembunyikannya di tempat umum.”
Sebuah karya sastra juga dapat menjadi ajang muhasabah diri. Misalnya, dengan menonton film Alangkah Lucunya Negeri ini. Lewat film ini kita bisa melihat betapa kerasnya hidup sebagai seorang anak jalanan. Banyak hal menyenangkan yang seharusnya dilalui anak usia balita dan remaja namun mereka justru menghabiskan waktu dengan berlari dari satu bus ke bus yang lain hanya demi menyambung hidup esok hari.
Dari hal-hal yang telah disebutkan tadi dapat dikatakan bahwa karya sastra mendatangkan banyak manfaat bagi orang yang membacanya. Oleh karena itu kita hendaklah memperbanyak diri membaca dan menikmati karya sastra agar dapat memperoleh manfaat-manfaat seperti yang telah disebutkan tadi. Lebih dari itu, akan lebih baik apabila kita mencoba untuk menghasilkan sebuah karya sastra dan menjadi bagian dari “binatang langka” agar seniman tidak selamanya mendapat julukan “Si Binatang Langka.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H