Sosialisasi Anti-Korupsi di SMA PGRI Pekanbaru: Menumbuhkan Karakter Berintegritas pada Generasi Muda
Pekanbaru, 20 Januari 2025 – SMA PGRI Pekanbaru kembali menunjukkan komitmennya dalam mendidik siswa dengan nilai-nilai kejujuran dan integritas melalui kegiatan Sosialisasi Anti-Korupsi yang dilaksanakan pada Senin, 20 Januari 2025. Kegiatan yang diadakan di kelas XII IPS ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai dampak negatif korupsi dan pentingnya berperilaku jujur serta berintegritas dalam kehidupan sehari-hari.
Sosialisasi ini diselenggarakan oleh mahasiswa yang bertugas sebagai panitia dan fasilitator. Dalam kegiatan tersebut, 31 siswa dari kelas XII IPS serta 1 guru hadir untuk mengikuti acara yang berlangsung selama satu jam pelajaran.
Pentingnya Pendidikan Anti-Korupsi
Korupsi merupakan masalah serius yang tidak hanya merusak sistem pemerintahan, tetapi juga berdampak buruk pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami bagaimana tindakan korupsi terjadi, apa saja dampaknya, dan bagaimana mereka dapat berperan dalam mencegahnya.
Narasumber dalam acara ini, yang merupakan mahasiswa dengan latar belakang dalam bidang anti-korupsi, menjelaskan berbagai jenis korupsi, dampaknya terhadap masyarakat, serta bagaimana generasi muda bisa terlibat dalam pemberantasan korupsi. Melalui ceramah yang disampaikan secara langsung, para siswa diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi interaktif mengenai contoh-contoh korupsi yang dapat mereka temui dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana cara menghindari perilaku tersebut.
Evaluasi dan Hasil Sosialisasi
Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai korupsi dan dampaknya. 80% siswa mengungkapkan bahwa mereka kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang topik tersebut. Selain itu, banyak siswa yang menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan menghindari segala bentuk perilaku yang mengarah pada korupsi.
Namun, durasi kegiatan yang terbatas menjadi salah satu hambatan dalam menggali lebih dalam pemahaman siswa. Siswa juga menyarankan agar kegiatan serupa dilaksanakan lebih sering dengan menggunakan metode yang lebih interaktif seperti studi kasus atau role-playing.
Harapan untuk Masa Depan