Halo semua! Salam kenal.Â
Pada kesempatan kali ini, saya ingin sedikit berbagi tentang diri saya dan perjalanan saya dalam mengejar impian di dunia komunikasi. Perkenalkan, nama saya Dea Ayu Jzuniarni, sering disapa dengan panggilan Dea. Saya lahir pada tanggal 18 Juni 2004 di Purbalingga, tetapi saya dibesarkan oleh orang tua saya di Tangerang. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dengan dua adik yang saat ini masih bersekolah di tingkat SD dan SMP.
Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan di Bandung, tepatnya di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), mengambil jurusan S1 Ilmu Komunikasi. Saya sudah berada di semester lima, dan semakin mendalami ilmu yang menjadi fondasi karier impian saya. Sebelum memilih Ilmu Komunikasi, saya sempat menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan Multimedia. Awalnya, saya sangat tertarik dengan dunia editing, baik foto maupun video. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa multimedia mencakup hal-hal lain, seperti desain banner, animasi, dan produksi media lainnya. Pengalaman di SMK tersebut mengasah keterampilan teknis saya, meskipun pada akhirnya saya merasa lebih tertarik dengan jurnalistik dan dunia komunikasi.
Minat saya terhadap jurnalistik sudah muncul sejak masa SMP. Saat itu, saya sering membayangkan diri saya menjadi seorang reporter atau pembawa acara. Rasa penasaran itulah yang membawa saya untuk lebih mendalami dunia komunikasi ketika saya beranjak ke jenjang perguruan tinggi. Saya mengetahui bahwa jurusan Ilmu Komunikasi tidak hanya mencakup teori-teori komunikasi, tetapi juga menawarkan mata kuliah jurnalistik. Ketertarikan ini semakin memantapkan keputusan saya untuk mengambil jurusan tersebut.
Tidak hanya berfokus pada akademik, saya juga aktif dalam kegiatan organisasi kampus. Saya bergabung dengan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berfokus pada jurnalistik, yaitu Pers Birama. Di UKM ini, saya mulai belajar bagaimana menulis artikel yang baik, melakukan liputan langsung, serta menyampaikan laporan secara jelas. Pengalaman-pengalaman ini membuka wawasan saya tentang dunia jurnalistik secara praktis. Saya sering dipercaya untuk meliput berbagai acara, seperti seminar yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi lain di kampus, baik internal maupun eksternal. Selain itu, UKM ini juga memiliki program kerja penerbitan tabloid kampus. Salah satu tulisan saya yang pernah diterbitkan dalam tabloid tersebut adalah artikel tentang kesehatan mental pada mahasiswa, topik yang sangat relevan dengan kehidupan kampus.
Selain jurnalistik, saya juga tertarik dengan dunia public speaking, terutama dalam peran sebagai MC (Master of Ceremony). Meskipun saya merasa antusias, saya sering kali dihadapkan dengan rasa kurang percaya diri saat tampil di depan banyak orang. Namun, saya terus berusaha untuk mengatasi rasa gugup tersebut dan fokus memberikan yang terbaik. Saya yakin, dengan terus berlatih, saya bisa menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan publik.
Di balik semua itu, saya juga menyadari bahwa saya memiliki beberapa kekurangan. Saya cenderung menunda pekerjaan dan kadang merasa sulit untuk mengambil keputusan dalam situasi tertentu. Namun, saya tetap berusaha mengatasi kelemahan ini. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki ruang untuk tumbuh, dan saya sendiri berkomitmen untuk memperbaiki diri.
Harapan terbesar saya setelah lulus adalah dapat membanggakan kedua orang tua saya dengan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang saya tekuni. Mereka telah mendukung saya sepenuhnya, dan saya sangat ingin membalas kebaikan mereka dengan memberikan yang terbaik.
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya. Semoga saya bisa terus berkembang dan mewujudkan semua harapan saya di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H