Mohon tunggu...
Dea Ayu
Dea Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sekolah

mahasiswa yang sedang mengisi waktu luang untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

TikTok Shop Dihapus? Menyelesaikan Masalah atau Justru Menambah Masalah?

29 September 2023   19:41 Diperbarui: 29 September 2023   19:45 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita TikTok Shop akan dihapus sedang menjadi sorotan. Berawal dari berita yang beredar mengenai para penjual di Tanah Abang yang mengeluh tentang sepi nya pembeli di toko mereka, para penjual di pasar tradisional pun juga beramai-ramai memberi keluhan yang sama. Bagaimana tidak, produk apapun bisa di beli melalui TikTok Shop dan dengan harga yang relatif murah. Mulai dari fashion, sembako, dan alat elektronik semua bisa dibeli di TikTok Shop. Lalu apakah dengan keberadaan TikTok Shop justru membawa dampak negatif bagi para pelaku UMKM?

Di era yang serba canggih ini, kita harus bisa beradaptasi dengan teknologi. Adanya e-commerce sebenarnya memudahkan bagi pelaku UMKM untuk menjangkau pasar yang luas. Bahkan yang tadinya hanya seorang ibu rumah tangga, bisa memiliki penghasilan hanya dengan bekerja dari rumah. 

Hadirnya TikTok Shop sebenarnya juga menguntungkan bagi para UMKM, yang semula toko mereka sepi atau hanya mendapat omset yang sedikit, bisa mengalami peningkatan akibat berjualan di platform tersebut. Juga para kreator affiliate yang mendapat keuntungan hanya dengan mempromosikan suatu produk. 

Namun apakah dengan penghapusan TikTok Shop akan menyelesaikan masalah yang ada? Bayangkan saja, banyak sekali para penjual lokal yang sudah beradaptasi dan mulai berjualan di platform ini juga para kreator affiliate yang rela resign dari pekerjaannya demi menekuni profesi sebagai affiliator. 

Tapi yang salah dilakukan TikTok adalah menyatukan media sosial dengan e-commerce yang seharusnya keduanya tidak boleh disatukan dalam satu wadah, hal itu dikarenakan agar algoritma didalamnya tidak dikuasai oleh satu perusahaan saja. Menurut menteri perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, media sosial hanya boleh digunakan untuk promosi barang dan jasa, tidak boleh transaksi langsung dan bayar langsung. Hal itu dilarang demi melakukan pencegahan penggunaan data pribadi.

Sebenarnya jika TikTok Shop di hapus ini akan berdampak pada para kreator affiliate, sedangkan untuk para penjual mereka tetap bisa berjualan di platform lain, seperti toko oren atau toko ijo. Karena jika sudah tidak ada lagi yang berjualan di TikTok maka juga tidak ada produk yang bisa di promosikan oleh kreator affiliate. Tetapi marketplace selain TikTok Shop pun juga sudah ada program affiliate, bahkan lebih dulu dari pada TikTok.

Mengenai permasalahan mulai sepi nya pasar-pasar yang ada itu merupakan akibat dari berkembangnya marketplace yang sekarang menjadi pilihan bagi sebagian orang yang tidak mau repot untuk keluar rumah ketika membeli sesuatu. Namun sekarang karena ramainya TikTok Shop yang menjual produk dengan harga yang murah tentunya menambah kegelisahan. Saya sendiri pernah mendapati satu vidio yang mempromosikan sebuah botol minum yang sepaket yaitu berisi 3 buah botol namun hanya di bandrol dengan harga 50 ribuan. Murah sekali bukan. Juga ada satu makanan kemasan yang kalau di toko offline harganya 10 ribuan namun di TikTok Shop hanya kisaran 5 ribuan. Perbandingan harga ynag jauh itulah yang membuat banyak customer lebih memilih membeli online. Belum lagi dengan banyaknya voucher diskon yang ditawarkan.

Jadi ada atau tidaknya TikTok Shop itu tetap berpengaruh pada pasar-pasar tradisonal. Mengapa demikian, karena semakin canggihnya teknologi juga akan mempengaruhi pola hidup manusia yang maunya serba instan dan mudah. Yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi dengan teknologi yang ada. Di tempat saya sendiri yaitu Kediri, pasar tradisional masih ramai di kunjungi. Kalau untuk penjual pakaian bisanya mereka mengimbanginya dengan berjualan di marketplace. Adanya perkembangan teknologi mengharuskan kita untuk beradaptasi dan hidup berdampingan.

Bagaimana menurut kalian mengenai TikTok Shop ini? banyak hal positif atau negatifnya? boleh isi di kolom komentar ya, supaya saling berbagi ilmu. Juga saran untuk penulisan saya, karena itu akan menjadi bahan pembelajaran untuk saya lebih baik dalam menulis. Jika ada salah kata mohon maaf. Salam cinta.

DY, Kediri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun