Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya kita mengenali ada istilah suku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suku sendiri diartikan sebagai golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Suku juga diartikan sebagai sekelompok orang yang mereka memiliki banyak kesamaan termasuk kesamaan fisik yang membuat mereka unik dan berbeda dengan kelompok lainnya. Setiap negara memiliki suku yang berbeda satu sama lain, bahkan dalam satu negara bisa memiliki ribuan suku yang berbeda.Â
Dengan demikian, di dunia yang saat ini kita tinggali ada begitu banyak suku yang tersebar di berbagai wilayah. Suku yang ada juga ini memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Dalam tulisan ini, penulis mencoba menjelaskan lebih dalam mengenai suku Maya, apa saja keunikan yang mereka miliki, dan beberapa fakta menarik tentang mereka.
Suku Maya merupakan sekelompok suku yang dipercaya ia berasal dari Amerika Tengah dan Semenanjung Yukatan (Ningsih, 2021). Saat ini, mereka paling banyak ditemukan di masyarakat pribumi Mesoamerika (Meksiko dan Amerika Tengah). Asal dari suku Maya ini berasal dari peradaban Maya Kuno yang peradaban ini juga menjadi peradaban terbesar dalam sejarah yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu.Â
Awal dari peradabannya dapat kita lihat melalui adanya pemukiman suku Maya yang berasal dari sekitar 1800 SM yang masyarakatnya pada saat itu hidup dengan cara bertani. Mereka kemudian melakukan nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya sambil membuat pemukiman baru. Hingga pada 300 SM, suku ini menyebar ke daerah di dataran tinggi dan dataran rendah.Â
Mereka juga sudah mulai membangun kota dan bangunan besar sejak tahun 500 SM, contohnya kota El Mirador (Ningsih, 2021). Beberapa keunggulan dari suku Maya ialah keunggulan di bidang pertanian, pembuatan kalender, dan penulisan hieroglif.
Pada 250-900 Masehi ini menjadi zaman keemasan bagi kerajaan atau kekaisaran di suku Maya karena pengaruh dan peradaban mereka telah tersebar hingga ke sekitar 40 kota yang juga didominasi oleh suku Maya sendiri (Ningsih, 2021). Peningkatan populasi juga terjadi selama tahun tersebut yang mana suku Maya sudah mencapai hingga 10 juta jiwa. Dalam memahami peradaban suku Maya, perlu juga mengetahui apa saja peninggalan mereka.Â
Peninggalan suku Maya ini juga dapat dilihat melalui bangunan-bangunan fisik seperti kuil, piramida, bahkan istana yang ini juga menjadi penting bagi kehidupan politik dan spiritual suku Maya (Ningsih, 2021). Contohnya adalah bangunan Chichen Itza, Tikal, Cahal Pech, Altun Ha, Palenque.Â
Dengan keindahan bangunan-bangunan ini juga menjadikan suku ini sebagai seniman yang ada di Mesoamerika. Bangunan-bangunan ini juga menjadi bukti sejarah peradaban suku Maya.
Salah satu hal yang unik dari suku Maya adalah mereka dituntun oleh adanya ritual keagamaan mereka yang mereka sangat percaya kepada banyak dewa. Mereka sangat meyakini bahwa diperlukan adanya persembahan kepada dewa, bahkan persembahan tersebut dapat berupa manusia hidup yang ini berasal dari para tahanan, budak, bahkan anak yatim dan anak haram (Ningsih, 2021).Â
Pengorbanan manusia ini dilakukan untuk memuaskan para dewa karena mereka membutuhkan adanya tumbal darah. Pengorbanan manusia yang masih hidup ini menjadi pengorbanan yang paling berharga bagi para dewa dan ini menjadi hal yang umum bagi suku Maya (Hayyunski, tt). Mereka juga meyakini bahwa ketika manusia meninggal mereka akan masuk ke dunia bawah tanah dan mereka yang mempercayai kekuatan supranatural akan kembali ke langit.
Hal lainnya yang menarik adalah suku Maya ini memiliki penanggalan atau kalender mereka sendiri yang ini juga menjadi fenomena yang unik sepanjang sejarah. Kalender suku Maya kemudian menjadi salah satu penemuan terbesar yang ada dalam peradaban kuno mengenai waktu dan kalender ini juga menyebabkan banyak kehebohan di zaman modern (Pranata, 2022). Salah satunya yaitu, berdasarkan kalender suku Maya yang memprediksi akhir dari dunia ini terjadi pada Desember 2012.Â