Mohon tunggu...
Dea Aprilia
Dea Aprilia Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

"Apapun yang kamu lakukan, lakukan dengan sebaik mungkin." - Walt Disney

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersatunya Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

14 November 2020   18:47 Diperbarui: 15 November 2020   08:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari pemaparan di atas dapat kita hubungkan bahwa masyarakat adalah sebuah sistem kesatuan yang saling bergantungan. Di saat pandemi corona ini fungsi dan peran dari setiap elemen di masyarakat sangat-sangat berperan penting, seperti di keluarga, RT, RW, Kelurahan, bahkan pemerintah pusat. 

Di dalam situasi genting seperti ini masyarakat haruslah saling memberi pengertian dan  saling bekerja sama untuk menekan laju penularan kasus covid-19. Seperti yang telah dijelaskan apabila salah satu sistem tidak berfungsi maka akan mengalami disfungsi. 

Mula-mula masyarakat melalui penyuluhan baik dari lingkungan sekitar atau melalui media elektronik berusaha menjelaskan bahwa virus corona ini benar dan nyata adanya. Dan betapa mematikannya virus ini sehingga mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokol dari pemerintah mengenai 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Para orang tua pun juga memiliki peran penting dalam upaya ini apalagi saat anak-anak harus berada di rumah. Orang tua yang memilik anak usia sekolah dasar menjelaskan tentang mengapa mereka tidak berangkat ke sekolah dan justru belajar dari rumah, lalu menjelaskan tentang sebab dan akibat apabila mereka bermain di luar dan betapa pentingnya menjaga kebersihan di saat ini. 

Dapat dibayangkan apabila orang tua tidak memainkan perannya, anak-anak yang tidak paham dengan situasi pastilah akan bermain keluar dan kemungkinan terburuk akan tertular virus corona. Bagi orang tua yang keduanya bekerja pastilah sulit untuk membagi waktu antara anak dan pekerjaan, maka dari itu diharapkan beban rumah tangga tidak hanya diberikan oleh istri melainkan dijalankan bersama-sama agar perempuan atau istri tersebut tidak terlalu terbebani dan stress.

Masyarakat di sekitar lingkungan juga bersama-sama membantu menekan laju penularan. Semisalnya dengan dibantu RT setempat mereka melakukan lockdown mandiri dengan membuat portal agar tidak ada orang dari luar yang masuk. Mereka juga bisa membuat dan memasang spanduk tentang peraturan-peraturan yang harus dipatuhi. 

Melalui ketua RT setempat masyarakat hendaknya menolong keluarga yang terkena virus corona dengan cara membuatkan makanan dan mengantarnya sesuai dengan protocol yang ditentukan. Jika saling bekerja sama, artinya masyarakat membantu menekan laju tertular virus corona. Dan apabila masyarakat tidak saling bekerja sama, hal paling terburuk kemungkinan juga akan terjadi, misalnya banyak warga dari lingkungannya yang terpapar.

Tidak dapat dipungkiri jika di dalam masyarakat nantinya akan ada kekacauan apalagi mereka diharuskan berada di rumah dan tidak diperbolehkan bekerja di luar, kondisi keuangan pastilah terancam. Parsons pun mempunyai cara agar stabilitas masyarakat tetap harmonis. Ia merumuskan solusi yang istilahnya disebut Agil. 

Yang dimana adalah akronim dari Adaption, Goal Attainment, Integration, dan Latency. Dari AGIL tersebut ada sub sistem di dalamnya. Yaitu sub-sistem ekonomi, sub-sistem politik, sub-sistem masyarakat, dan sub-sistem budaya.

Fungsi adaptasi di sini sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat dan sistem harus menyesuaikan dengan lingkungannya. Adaptasi dilaksanakan oleh sub-sistem ekonomi dengan melakukan produksi dan distribusi barang dan jasa sehingga masyarakat menjadi sejahtera sehingga kondisi yang kacau bisa distabilkan. 

Dari permasalahan ini dapat diatasi oleh pemerintah pusat, karena peraturan PSBB diterapkan pasti banyak masyarakat yang dirumahkan dan bekerja dari rumah sehingga keuangan mereka menurun bahkan tidak mempunyai penghasilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun