Mohon tunggu...
Dea Aprilia
Dea Aprilia Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

"Apapun yang kamu lakukan, lakukan dengan sebaik mungkin." - Walt Disney

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersatunya Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

14 November 2020   18:47 Diperbarui: 15 November 2020   08:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh : Dea Aprilia Mahasiswi Pendidikan Sosiologi UNJ

Di awal tahun 2020 ini dunia digemparkan dengan temuan virus baru yang penyebabnya masih belum diketahui, pada akhir tahun 2019 lebih tepatnya di Wuhan, Cina melaporkan kasusnya kepada World Health Organization (WHO) yang kemudian diberi nama Virus Corona. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan, penyakit yang dsebabkan oleh virus ini disebut Covid-19. Virus ini dapat menyebabkan gangguan ringan sampai berat pada pernapasan, infeksi paru-paru berat, bahkan hingga kematian. Covid-19 ini dapat menular kepada manusa dan menginfeksi siapapun tanpa mengenal usia.

Virus ini menular dengan sangat cepat, seluruh dunia termasuk Indonesia pun terkena wabah ini, bahkan di Indonesia sendiri hingga saat ini ada 453 ribu masyarakat yang terinfeksi. Oleh karena itu beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam mencegah penyebaran covid-19. Di Indonesia pun juga memberlakukan hal yang sama yang dinamakan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Covid-19 juga memberikan dampak yang begitu besar bagi semua negara, termasuk Indonesia. Karena harus menjalani Pembatasan Sosial Bersakala Besar maka seluruh kegiatan masyarakat juga dibatasi. Orang-orang yang mulanya bekerja di kantor dan di luar kini harus bekerja dari rumah, begitu juga di bidang pendidikan baik siswa maupun mahasiswa juga harus belajar dari rumah untuk menekan laju menularnya virus corona.

Kali ini kita akan melihat masyarakat di tengah pandemic covid-19 menurut pandangan struktural fungsionalis Talcott Parsons. Talcott Parsons adalah seorang tokoh sosiologi yang banyak mempengaruhi pemikiran sosiologi di Amerika Serikat yang terkenal dengan teorinya Struktural fungsionalis. Ia lahir tahun 1902 di Colorado Springs, Colorado. Parsons lahir dalam sebuah keluarga yang saleh dan intelek. Ayahnya adalah seorang pendeta gereja, seorang professor, dan presiden dari sebuah kampus kecil. Parsons mendapat gelar sarjana dari Amberst College tahun 1924 dan melanjutkan kuliah pascasarjana di London School of Economics.

 Asumsi dasar dari struktural fungsional adalah menganalogikan masyarakat seperti sebuah anatomi tubuh manusia. menurut Parsons masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggota akan nilai-nilai kemasyarakatan tertentu yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan. 

Sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai subsistem yang secara terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat merupakan kumpulan sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan. Mengenai pemikiran fungsionalisme struktural tidak lepas dari aktor dan sistem sosial, dalam konteks aktor dan sistem sosial, menurut Parson aktor itu kombinasi dari pola nilai-nilai dan orientasi yang diperoleh pada derajat yang sangat penting dan menjadi fungsi struktur peran serta nilai-nilai dominan dalam sistem sosial. 

Dan setiap orang punya orientasi yang berbeda satu sama lain, tadi aktor lalu kemudian tentang sistem sosial dalam sistem sosial ini terdiri dari sejumlah faktor individu yang saling berinteraksi dalam lingkungan tertentu kemudian mereka memiliki motivasi apa yang jadi orientasi untuk mencapai kepuasan yang didefinisikan dalam simbol bersama yang terstruktur. Sistem sosial ini bagian dari konsensus atau kesepakatan bersama dari anggota masyarakat yang kemudian diwujudkan atau dimanifestasikan, bisa berupa nilai, norma dan juga tradisi. 

Proses sosialisasi untuk menanamkan hal-hal yang berkaitan dengan identitas dimana individu itu tinggal. Setelah proses sosialisasi itu ditanamkan norma. 

Di sini lah proses internalisasi makin menguat dan si individu akan memiliki yang namanya kesadaran kolektif, artinya individu itu sudah menjadi bagian yang sangat melekat pada diri masyarakat. Kemudian tindakan sosial aktor dalam konteks tindakan sosial atau tindakan manusia itu bersifat voluntaristik  atau sukarela yang di mana individu tersebut dengan sukarela menerima nilai-nilai, menerima norma-norma, untuk menjadi bagian dari dirinya. 

Dalam konteks fungsionalisme struktural melihat masyarakat itu harus berjalan secara harmonis atau seimbang jadi menghindari  konflik, masyarakat harus patuh sama nilai norma yang ada agar tidak mengalami disfungsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun