Mohon tunggu...
Dea Ananda Putra Sitorus
Dea Ananda Putra Sitorus Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Malikussaleh

Mahasiswa Pertanian Universitas Malikussaleh Provinsi Aceh. Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deklarasi KAMI: Ekspresi Solusi Para Oposisi

19 Agustus 2020   14:09 Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Deklarasi KAMI di tugu proklamasi (viva.co.id)

Tepat pada tanggal 18 Agustus 2020 Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan diri di tugu proklamasi. KAMI mendeklarasikan diri untuk menjadi wadah penyambung gagasan antara para intelektual dan penguasa. Tokoh tokoh publik yang menjadi deklarator KAMI itu antara lain Achmad Yani, Rocky Gerung, Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rochmad Wahab, Meutia Farida Hatta, MS Kaban, Said Didu, Refly Harun. Lalu terdapat nama Ichsanuddin Noorsy, Lieus Sungkharisma, dan Jumhur Hidayat, Abdullah Hehamahua, hingga Bapak reformasi Amien Rais.

Besar anggapan bahwa , Koalisi ini merupakan Ekspresi keprihatinan para oposisi terhadap kondisi negara saat ini. Maka dari itu , Sesuai nama kelompok tersebut yaitu Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia merupakan pelita bangsa untuk melakukan perubahan yang berlandaskan gotong royong. Ironi memang jika sebuah negara ada sekolompok orang yang menjadi relawan untuk menyelamatkan bangsanya sendiri, yang dianggap penguasa negara sedang baik baik saja.

Dalam situasi negara saat ini dengan kondisi serba kesulitan ekonomi, politik dan sosial. Telah berdiri satu barisan orang orang yang mencoba untuk menyelamatkan Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa ada indikasi lain selain menyelamatkan Indonesia. Apapun itu KAMI telah hadir dengan segala tawaran untuk perubahan. KAMI bisa menjadi mobilisasi penggerak massa untuk mengawal dan mengawasi segala kebijakan yang salah kiblat. Mengapa tidak?, Mungkin banyak dari segala elemen masyarakat yang merasakan keprihatinan. Bisa saja mereka turun untuk turut serta menyuarakan aspirasi.

Menurut Achmad Yani (salah satu deklarator KAMI),KAMI adalah wadah oposisi ekstra parlementer. KAMI memiliki 'Jati Diri' yang terdiri dari 10 poin. Jati Diri tersebut di antaranya memuat tentang KAMI sebagai gerakan moral rakyat, bergerak untuk melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, dan meluruskan kiblat negara dari penyimpangan dan penyelewengan.

KAMI seperti pahlawan yang hadir dengan menawarkan komitmen dan perubahan. Jika memang ini benar adanya, KAMI bisa jadi adalah sandaran para pejuang gagasan positif untuk memberikan kritik dan sarannya kepada bangsa. Kita bisa merasakan, beberapa tahun terakhir telah banyak kasus yang notabenenya adalah kritisasi terhadap pemerintah. KAMI bisa jadi payung hukum bagi para pengkritik dan pemberi ide untuk terus memikirkan bangsanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun