Malang, 24 maret 2024 kali ini kami kelompok gajayana melaksanakan kegiatan modul nusantara inspirasi Talk show dengan tokoh penggagas dan pengerak  wisata tubing yang berbasis pengelolaan masyarakat.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, tersembunyi sebuah pesona alam yang menawan. terdapat sebuah wisata tubing yang tak hanya seru, tetapi juga inspiratif. Wisata Tubing Ledok Amprong Malang, sebuah gagasan inovatif yang lahir dari semangat kolaborasi masyarakat, menjadi bukti bahwa dengan tekad dan kerja sama, kita dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Dahulu wisata tubing ini hanyalah sebuah tempat bercocok tanam, tetapi Pak nunung melihat sebuah potensi wisata di Ledok Amprong ini, maka dari itu mereka menjadikannya sebagai tempat wisata Tubing. Tak mudah bagi Pak nunung dan warga desa lainnya untuk menggarap wisata tubing ini, mereka harus menghadapi berbagai rintangan, seperti keterbatasan dana dan minimnya pengalaman dalam mengelola wisata, namun karena kerja sama team yang baik mereka bisa terus mengembangkan wisata tubing ledok amprong ini
Dengan potensi alam yang sangat indah mereka pun menjadikannya tempat wisata. Ledok amprong juga  tersedia fasilitas seperti Musholla, camping ground, toilet, area parkir, Gedung Pertemuan, dan tiket masuknya pun hanya 5.000.  Namun, jika ingin berkemah wisatawan hanya perlu membayar tiket 25.000 untuk semua fasilitas. Nah untuk mencoba Wahana lainnya seperti  Tubing  pengunjung hanya perlu membayar 65.000/orang, dengan jarak 800-900m (45 menit). Kemudian kegiatan outbound sekitar 50.000 an keatas dan camping sekitar 120.000-170.000 sudah dapat snack, kopi, listrik, dan toilet.
Wisata tubing Ledok Amprong telah menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit di Malang. Keindahan alam dan keramahan masyarakatnya menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Wisata tubing Ledok Amprong tidak hanya memberikan manfaat bagi para wisatawan, tetapi juga bagi masyarakat desa setempat. Wisata ini telah membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf hidup, dan membantu pembangunan infrastruktur desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H