Mohon tunggu...
DEA ANANDASAPUTRI
DEA ANANDASAPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Saya adalah salah satu mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa universitas negeri surabaya. Di program studi tersebut saya mempelajari seni,budaya dan bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Bahasa dan Sastra Jawa Kepada Generasi Muda di Tanah Seberang

11 November 2024   20:00 Diperbarui: 11 November 2024   20:37 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas Sastra Geguritan /Dokpri

Pada hari Minggu tanggal 21 Oktober 2024 Mahasiwa Proyek Kemanusiaan dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Surabaya memberikan sebuah persembahan teater yang berasal asli dari Jawa terutama Jawa Timur yaitu menampilkan Lodrug. Lodrug yang ditampilkan mengangkat lakon "Lemah Abang". 

Lemah Abang sendiri memiliki alur cerita yang kompleks, yaitu menceritakan tentang seorang anak kecil yang mencuri buah durian di kebun neneknya sendiri, namun pada akhirnya dibunuh oleh sang penjaga kebun karena telah mengusik daerah kekuasannya Sang penjaga kebun memang akan membunuh siapa saja yang mengusik kebun durian yang dijaganya, namun ternyata cerita yang tidak banyak diketahui adalah sang penjaga kebun yang bernama Hasan ternyata pernah memiliki kisah asmara dengan ibu dari Ajeng (seorang anak yang telah dibunuh Hasan) dan sampai saat itu Hasan masih memiliki perasaan kepada ibu Ajeng.

Lodrug yang ditampilkan oleh mahasiswa Unesa dari Tim Proyek Kemanusiaan ini tidak seperti biasanya, melainkan hanya fragmen lodrug karena mengingat waktu yang diberikan sangat terbatas.  Fragmen lodrug ini dimainkan oleh Tim Proyek Kemanusiaan yaitu Umi Cholwatun, Malinda Fitri, Muhammad Juniawan, Anis Ismawati dan 10 teman lainnya yang berkontribusi. Tujuan mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Jawa Unesa menampilkan lodrug adalah memperkenalkan salah satu teater Jawa yang sangat menarik karena lodrug biasanya menyajikan komedi didalamnya sehingga cerita tidak selalu menegangkan dan sangat memberikan kesan enjoy.

Setelah penampilan fragmen lodrug dilanjutkan dengan materi bahasa dan budaya Jawa. Materi tersebut berisikan penjelasan tentang lodrug yang sudah ditampilkan atau bisa dikatakan membedah bahasa dan struktur lodrug yang ditampilakan. Penjelasan yang diberikan sangat membantu audience untuk memahami alur cerita berserta unsur intrinsik maupun ekstrinsik lodrug, dikarenakan hampir semua audience berasal dari keturunan melayu. 

Jadi saat alur cerita dijelaskan menggunakan bahasa indonesia mereka akhinya dapat memahami alur ceritanya dan mereka sangat terlihat antusias dengan cerita yang disajikan. Tidak hanya alur cerita yang dijelaskan melainkan struktur dari lodrug sendiri diberikan penejelasan seperti, tari remo, bedhayan, dan kidungan jula-juli.

Tidak hanya penjelasan, para audience juga diberikan kesempatan atau ditantang untuk memperagakan salah satu dialog yang ada dalam lodrug Lemah Abang. Dan beberapa dari mereka terbilang sangat bagus dalam memperagakan dialog tersebut. Dari peragaan dialog tersebut, para audience juga mendapatkan materi tentang perbedaan penggunaan bahasa jawa krama dan bahasa jawa ngoko, serta mereka mendapat pengetahuan tentang perbedaan dialek wetanan dan kulonan. Selama persembahan lodrug dan penjelasan mengenai bahasa dan budaya Jawa, respon yang diberikan audience sangat baik dan terlihat bersemangat sehingga penyaji-pun senang dalam mempersembahkannya.

Seminar Bahasa dan Budaya/dokpri
Seminar Bahasa dan Budaya/dokpri

Kegiatan selanjutnya merupakan seminar sastra. Seminar sastra ini menjelaskan mengenai sastra jawa, sastra jawa meliputi sastra jawa kuna atau sastra jawa lama, sastra jawa pertengahan dan sastra jawa modern. Contoh sastra jawa kuna atau lama yaitu suluk dan serat, dalam seminar sastra ini mengambil contoh serat Dewa Ruci. Sastra jawa pertengahan yaitu tembang macapat. Salah satu tembang macapat yang dijelaskan dalam seminar tersebut adalah tembang macapat pangkur. Sastra jawa modern ialah sastra jawa yang berkembang saat ini. Beberapa contoh sastra jawa modern yaitu cerpen atau cerkak, novel dan puisi atau geguritan. 

Pada kegiatan seminar ini mengambil contoh geguritan. Mahasiswa yang mengikuti seminar ini adalah mahasiswa dari UIAM yaitu Universitas Internasional Islam Malaysia untuk mengganti mata kuliah. Seminar ini dihadiri kurang lebih 50 mahasiswa dari kampus UIAM. Pengisian seminar ini dari perwakilan dari tim proyek kemanusiaan unesa 2024. 

Mereka adalah Muhammad Juniawan dan Dea Ananda. Seminar ini dilaksanakan tanggal 22 Oktober 2024 pukul 08.30 sampai pukul 10.00. Alasan diadakan seminar ini adalah untuk berbagi pengetahuan dengan mahasiswa IIUM mengenai sastra jawa yang terpenting adalah sastra jawa modern geguritan. Selain itu mahasiswa IIUM juga mencontohkan syair dalam seminar tersebut. Respon dari perwakilan mahasiswa IIUM  "sangat menyenangkan sekali belajar bahasa jawa geguritan" begitu ujarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun