Mohon tunggu...
Diea Amiliya
Diea Amiliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Baju Kurung Tanggung Jambi

3 Maret 2024   12:18 Diperbarui: 3 Maret 2024   12:30 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baju kurung tanggung Jambi memiliki beberapa keunikan dibandingkan baju kurung daerah lain di Indonesia. Potongan lengan dan roknya yang lebih pendek ini merupakan ciri khas utama baju kurung tanggung Jambi. Potongan lengannya hanya sebatas siku atau sedikit di bawah siku, tidak sampai pergelangan tangan. Sementara roknya hanya sebatas lutut atau sedikit di atas lutut, tidak panjang menutup mata kaki.

Batik Jambi memiliki corak dan motif khas Melayu yang berbeda dari batik daerah lain. Motifnya diambil dari tumbuhan, hewan, dan elemen tradisional Melayu seperti awan larat, burung hong, bunga cengkeh, uswah, dan lainnya. Warnanya cenderung cerah dan kontras

Baju kurung tanggung biasanya dibuat dengan kerah bulat telungkup dan kancing depan. Ada pula model tanpa kerah yang polos. Kancing depannya terlihat sebagai elemen estetik. Cara pemakaian dengan kain sarung

Baju kurung tanggung dipadukan dengan kain sarung untuk menutupi bagian bawah dan kaki. Kombinasi ini terlihat anggun dan sopan, khas perempuan Melayu.

Dikenakan sehari-hari maupun dalam acara adat baju kurung tanggung merupakan busana sehari-hari perempuan Jambi, tapi tetap cocok dikenakan dalam acara-acara tradisional dan budaya. Keunikan ini yang menjadi daya tarik tersendiri dari busana khas Jambi yang harus dijaga dan terus fi lestarikan keberadaannya agar tetap bisa dinikmati kepada generasi muda berikutnya, begitu lah keberagaman budaya, adat istiadat dan lainnya yang telah kita rasakan di Indonesia yang kaya dengan keberagaman budayanya. Banggalah menjadi warga negara Indonesia karena jika bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan dan menjaganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun