Virus Covid-19 yang masih belum selesai sampai saat ini, cukup menyiksa banyak orang karena terhambatnya aktivitas dan yang pasti menghambat per-ekonomian. Masyarakat sangat berharap masa pandemi ini segera berakhir, namun kenyataan tidak sesuai harapan, alih-alih berakhir virus jenis baru yaitu Covid B117 di kabarkan sudah masuk ke Indonesia.
Saat ini sudah di kabarkan ada beberapa orang yang sudah positif. Kasus ini dibawa dari pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari Arab Saudi. Keduanya berada di Karawang usai sempat isolasi dan akhirnya negatif COVID-19. Beberapa hari berselang,
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan temuan empat kasus baru Corona B117.
Tersebar di empat provinsi, satu kasus di Palembang, Sumatera Selatan, diidentifikasi pada 11 Januari. Satu kasus di Kalimantan Selatan ditemukan pada 6 Januari, kasus lainnya di Kalimantan Timur, Balikpapan, ada di 12 Februari, dan kasus terakhir ditemukan di Medan, Sumatera Utara, di 28 Januari.
"Keempatnya ini sudah tes positif genome sequencing-nya positif strain baru dari UK. Tapi mereka sudah sembuh dan sudah keluar," kata Budi Gunadi Sadikin.
Virus ini di sebutkan dapat menyebar dengan cepat. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut mutasi terjadi pada bagian spike virus. Hal ini mempermudah virus untuk masuk lebih cepat ke sel manusia.
Dalam kasus ini pemerintah sudah mulai melakukan tindakan dalam mengantisipasi menyebarnya virus ini. Untuk menghindari masuknya kasus impor dari luar negeri, pemerintah melakukan penyaringan ketat pada pintu kedatangan Indonesia dan sistem pemantauan yang ada.
Prof. Wiku menegaskan langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pengawasan untuk mencegah penyebaran kasus penting berbagai varian Covid-19. Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan upaya mitigasi untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 di tengah masyarakat.
Selain itu, Prof. Wiku juga menyampaikan bahwa Kementrian Kesehatan bekerja sama dengan Lembaga Ejikman untuk memperkuat genom sekuensing secara keseluruhan, untuk mendeteksi dan menganalisis lanjut varian Covid-19.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menemukan dua kasus varian baru corona Inggris ini, setelah melakukan pemeriksaan terhadap 462 sample dengan metode Whole Genome Sequence (WGS). Wiku mengatakan, diperlukan kerja sama antar lembaga yang ada untuk mencegah hal ini berulang. Saat ini, berbagai ilmuwan di dunia mengamati penyebaran virus, termasuk perubahan spikes yang menempel pada reseptor untuk memperbanyak diri.
Selain itu, Prof. Wiku juga menyebut vaksin COVID-19 digunakan di Indonesia masih efektif dalam menghadapi varian B117 sehingga masih dapat digunakan dalam program vaksinasi nasional.