Pandemi virus corona yang melanda semua negara termasuk Indonesia. Yang mana sebelum pendemi kita bisa hidup nyaman dan bisa kemana-mana serta bebas. Namun datangnya masa pandemi ini membuat kita harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang serba terbatas dan kondisi pandemi ini juga secara otomatis akan mengganggu ekonomi keluarga terutama bagi masyarakat bawah. Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis keuangan dan hal ini harus bisa dihadapi oleh semua orang baik di kota maupun di desa. Pembangunan ekonomi di pedesaan harus tetap dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM. Program pemberdayaan masyarakat di pedesaan dapat menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja serta peningkatan penghasilan masyarakat di tingkat desa. Untuk itu, peran PKK diperlukan dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga.
Demi mewujudkan hal tersebut, mahasiswa KKN UNDIP 2021 berupaya secara online untuk membantu masyarakat Desa Batursari dalam meningkatkan penghasilan masyarakat melalui inovasi pengolahan berbahan dasar ikan. Desa Batursari merupakan salah satu desa di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, yang terletak dan berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Jarak Desa Batursari ke kota Semarang kurang lebih 30-45 kilometer dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Desa yang terletak di Pucang Jajar Timur RW 21 ini, selain memiliki wilayah yang bersih dan asri, juga memiliki kolam budidaya ikan tersendiri yang di dalamnya terdapat ikan Nila yang sudah beberapa kali dipanen. Ikan Nila yang dibudidayakan ini tentu dapat memberikan manfaat baik dari segi kesehatan maupun perekonomian. Selain itu juga dilakukan pemasangan MMT 10 Program PKK sebagai bentuk output dari KKN yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro.
Tantangan koperasi di masa pandemi Covid 19 justru harus dijadikan momentum untuk mengubah cara kerja koperasi yang lebih efisien yang juga momentum bagus bagi gerakan Koperasi untuk memanfaatkan dampak positif revolusi industri 4.0, diantaranya adalah Koperasi harus menjadi mesin penggerak UMKM, petani, peternak, petambak, pengrajin, pedagang kecil, dan nelayan di daerah-daerah untuk bangkit dan terus bergerak maju. Di Desa Batursari sendiri telah bergerak kehidupan berkoperasi secara online melalui grup WhatsApp yang terdiri dari seluruh ibu-ibu PKK Pucang Jajar Timur RW 21, di mana dilakukan transaksi penjualan dan pemesanan berbagai produk, mulai dari bahan makanan, lalu kebutuhan rumah tangga seperti detergen dsb, serta alat kesehatan seperti masker.
Kegiatan tersebut di atas sangat membantu dalam menjaga perekonomian di Desa Batursari. Pengembangan kegiatan usaha rumah tangga juga dapat menjadi alternatif kedua. Salah satu bentuk usaha rumahan yang dapat dikembangkan adalah "Nugget Ikan" karena di Desa Batursari terdapat kolam ikan Nila yang sudah beberapa kali dipanen. Makanan cemilan ini dapat disajikan secara langsung dan dapat dibekukan sebagai makanan siap saji. Untuk membuat produk ini agar bernilai ekonomi maka diperlukan pengemasan dan labeling produk. Selain itu agar produk dikenal oleh masyarakat maka dibutuhkan cara pemasaran yang tepat di tengah pandemi yaitu dapat melalui media sosial. Diharapkan melalui program kerja KKN UNDIP ini, dapat memberikan informasi yang berguna, baik bagi warga Pucang Jajar Timur RW 21 Desa Batursari, Kec. Mranggen, Kab. Demak, maupun bagi seluruh masyarakat yang melihat dan membaca tulisan ini.
Penulis : Dea Agripa N. L.(26010118130074)
Dosen Pembimbing : Dyah Wijaningsih, S.H, M.H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H