Semarang (02/08/2021)Â Saat ini , pandemi Covid-19 hand sanitizer menjadi kebutuhan untuk masyarakat sekitar, bahkan dalam bepergian pun sebaiknya lebih praktis dan mudah di gunakan. Dengan ini, penggunaan hand sanitizer meningkat dan melonjaknya harga di pasaran.
Pada masa PPKM ini , masyarakat tetap melakukan aktivitas masing-masing diluar rumah. Akibatnya resiko penyebaran Covid-19 semakin tinggi dan masyarakat diwajibkan untuk selalu siap sedia dalam menghambat penularan dan penyebaran Covid-19, berbagai hal disarankan sebagai upaya untuk mencegah penularan dan penyebaran virus ini. Selain menjaga jarak dengan orang lain, kita juga dianjurkan untuk menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan selalu mempersiapkan hand sanitizer dalam aktivitas sehari-hari.
Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Dea Indah Muryani dengan pembimbing Dr. Ir. Sutarno, M.S , melaksanakan KKN di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang telah memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada warga RT.05 RW.01 secara langsung dan pembagian hand sanitizer gratis secara door to door.
Edukasi pembuatan hand sanitizer telah dilaksanakan. Bahan bakunya yaitu alkohol 95%; hidrogen peroksida (H2O2) 3%; air suling (aquadest); serta aloevera 98 %. Alkohol dengan kadar 95% sangat ampuh untuk membunuh kuman. Hidrogen peroksida digunakan sebagai anti mikroba di dalam hand sanitizer, aloevera dengan fungsi melembutkan dan melembabkan kulit tangan. Air suling berfungsi sebagai pelarut .Alkohol 96 % disediakan sebanyak 210 ml, kemudian ditambahkan hydrogen peroksida 3 % sebanyak 10 ml. Setelah itu ditambahkan air suling 10 ml. Siapkan lidah buaya 3 ml kemudian campurkan ke larutan tadi. Setelah itu diaduk kira-kira 2 menit. Alat yang digunakan harus tetap steril. Lalu dituang ke botol spray. Handsanitizer siap digunakan.
Adanya sosialisasi mengenai pembuatan hand sanitizer dengan praktis ini diharapkan masyarakat pun dapat membuat sendiri dan memakainya dengan terus-menerus. Pentingnya edukasi ini juga dapat membuat kesadaran masyarakat lebih optimal dengan mematuhi protocol kesehatan.
DPL : Dr. Ir. Sutarno M.S
