Bidang psikologi telah berkembang pesat dalam era globalisasi seperti pada saat ini. Banyak generasi muda yang memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Sebutan seperti "Mental Illness", "Anxiety", "Panic Attack", "Mental Health", dan lainnya sedang ramai dibicarakan di lingkup sosial dalam 5 tahun terakhir. Walau banyak yang masih belum bisa menerima bahwa kesehatan mental itu nyata, tetapi aspek ini tetap terbukti penting dan harus masuk ke dalam rangkaian prioritas yang berguna untuk perkembangan diri.
Banyak yang sudah memiliki kesadaran akan adanya kesehatan mental dan pentingnya untuk menjaga hal tersebut, terutama bagi orang-orang yang sedang memperjuangkan kesehatan mentalnya sendiri. Namun, yang tidak banyak orang ketahui ialah apa yang harus kita lakukan jika kita memiliki kerabat atau teman yang kondisi mentalnya sedang tidak stabil.
Pada saat kondisi mental atau psikis seseorang sedang tidak sehat, banyak perubahan yang akan terjadi. Sedih berkepanjangan, kehilangan nafsu makan, hilangnya antusiasme dalam hal yang ia sukai, insomnia, dan ciri ciri lainnya dapat menandakan bahwa kondisi mental seseorang tersebut sedang terpuruk. Penurunan kesehatan mental tidak hanya akan berdampak pada diri seseorang, namun juga akan berdampak pada hubungan sosial orang tersebut dengan lingkungan di sekitarnya.
Jika ada teman kita yang memiliki ciri-ciri sedang mengalami penurunan kesehatan mental, pasti ada banyak perubahan yang kita dapat sadari, baik perubahan kecil hingga perubahan besar yang berdampak pada hubungan pertemanan. Lantas, apa yang kita dapat lakukan sebagai sosok seorang teman?
1. Dengarkan mereka bercerita.
Bagaikan melepas beban yang selama ini dipikul sendiri, meluapkan emosi atau mengeluarkan hal-hal yang dipendam dalam hati dapat membantu seseorang merasa lebih lega. Cukup dengarkan mereka bercerita, jangan memotong cerita mereka dengan saran, ceramah, dan lain sebagainya.
2. Ada untuk mereka.
Jika seseorang tidak siap untuk bercerita, maka jangan dipaksakan. Hadir di sisi mereka walaupun tidak melakukan apapun dapat membantu mereka agar tidak merasa sendirian.
3. Beri mereka waktu.
Tidak semua orang dapat meluapkan perasaannya secara langsung. Ada beberapa orang yang tidak bisa langsung menangis ataupun bercerita. Hal tersebut wajar dalam beberapa kondisi yang bisa dilihat dari masa lalu mereka. Jika mereka tidak nyaman untuk meluapkan isi hati mereka, beri mereka waktu atau ruang sendiri terlebih dahulu.
4. Self-care.