Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh anak akibat tidak terpenuhinya nutrisi pada 1000 hari pertama kelahiran. Pemenuhan nutrisi pada calon Ibu sering kali tidak diperhatikan. Melihat data dari Kementrian Kesehatan tentang kabar baik penurunan angka kasus stuntting di Indonesia membuat kita perlu mengoptimalkan hal tersebut. Sehingga angka kasus stuntting di Indonesia menjadi paling rendah di antara negara di dunia serta terwujudnya generasi emas bebas resiko stunting dengan menjaga kesehatan calon Ibu.
Sebenarnya siapa sih calon ibu itu?
Generasi muda perlu menyadari satu hal, dimana calon Ibu bagi generasi selanjutnya adalah gadis dimasa kini. Perlu diketahui bahwa salah satu penyebab stunting terjadi adalah pola hidup Ibu yang tidak sehat. Seperti yang diketahui bersama banyaknya makanan cepat saji yang tersedia dan trend makanan yang disukai generasi sekarang terutama para gadis saat ini beresiko menyebabkan adanya defisit nutrisi. Salah satu makanan cepat saji yang digemari saat ini adalah seblak, pasta, dan berbagai jenis olahan mie yang minim sekali sayur atau bahkan protein hewani. Justru mengkonsumsi makanan tersebut (yang mengandung banyak zat tepung) dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.
Apa sih hubungannya dengan resiko stunting pada generasi berikutnya?
Perlu diketahui bersama ketika nutrisi calon Ibu sudah tidak baik atau tidak terpenuhi, hal ini akan berpengaruh pada calon bayi nantinya. Dimana untuk menyiapkan 1000 hari pertama kelahiran seorang anak itu dimulai sebelum Ibu mengandung calon bayi.Nah, hal itu menunjukan bahwa sejak di usia gadis ini calon Ibu harus sadar dengan kondisi kesehatnnya. Ketika satu calon Ibu dapat menjaga kondisi kesehatannya sejak gadis, maka dia sudah mampu menyelamatkan bagian dari generasi emas (anaknya sendiri). Lalu bagaimana jika seluruh gadis atau calon ibu sadar akan kondisi kesehatnnya? Bukankah hal ini dapat menjadi peluangterwujudnya generasi emas bebas resiko stunting menjadi lebih besar.
Bagaimana sekarang bila kebiasaan buruk tersebut sudah terjadi ?
Ketika kebiasaan pola hidup tidak sehat itu sudah terjadi dan terbiasa pada dirimu, maka mulailah perlahan untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara misalnya, ketika kamu terbiasa mengkonsumsi makanan cepat saji dengan intensitas waktu 3 kali sehari maka kurangilah perlahan dengan konsumsi setiap 1 kali sehari dan begitu seterusnya. Hal ini dilakkan hingga pola hidupmu berubah menjadi lebih sehat. Cara ini cukup efektif untuk dilakukan, sebab pemotongan kebiasaan buruk secara langsung tidak akan mudah untuk dilakukan dan justru akan menimbulkan keterpaksaan dengan merubahnya pada saat-saat tertentu saja. Hal ini berbedha bila kita menerapkan kebiasaan baru secara perlahan, maka tubuh akan terlatih untuk terbiasa pada kebiasaan baru tersebut dan penyesuainnya pun dapat lebih mudah.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh calon Ibu untuk mencegah adanya resiko stunting pada keturunannya?
1. Sebisa mungkin lakukan aktivitas fisik seperti olahraga selama 30 menit per hari untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
2. Kurangi makanan cepat saji yang rendah nutrisi.
3. Biasakan pola hidup bersih dan sehat.