Mohon tunggu...
Dea Putri Yustira
Dea Putri Yustira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

you don't know myself

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gimmick Politik dalam Pilpres 2024: Seni atau Manipulasi?

15 Desember 2023   01:03 Diperbarui: 15 Desember 2023   01:19 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Media digital berperan penting dalam mengubah lanskap politik di Indonesia, khususnya dalam pemilihan pemimpin DKI. Kampanye media sosial di Pilkada DKI diwarnai dengan tersebarnya informasi negatif dan "berita bohong". Hal ini menyoroti pentingnya literasi media digital, dibandingkan hanya mengandalkan intervensi pemerintah, untuk melawan penyebaran propaganda dan linguistik berbasis komputer di negara ini.

Selain itu, dengan banyaknya media elektronik, satu-satunya cara untuk memahami substansi nyata dan pentingnya tindakan politik adalah melalui pembacaan dangkal terhadap isu-isu kompleks. 

Selain itu, dengan banyaknya media elektronik, satu-satunya cara untuk memahami substansi nyata dan pentingnya tindakan politik adalah melalui pembacaan dangkal terhadap isu-isu kompleks. Hal ini dapat menghambat wacana publik dan kapasitas warga negara untuk mengambil keputusan.. 

Setiap individu adalah penerima pesan-pesan politik yang penting, dan mereka harus mengakses sumber-sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi yang akurat. Setiap individu adalah penerima pesan politik yang penting, dan mereka harus mengakses sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi yang akurat. 

Media sosial adalah ilustrasi luar biasa tentang bagaimana media dapat digunakan untuk membangun citra diri yang ideal. Simbol dan representasi digunakan untuk memanipulasi politik identitas, yang juga merupakan bidang kepentingan lainnya. 

Seni menciptakan simbol dan representasi merupakan salah satu bentuk ekspresi diri yang melibatkan penggunaannya untuk menciptakan identitas melalui pengalaman. Meskipun para politisi menggunakan platform ini untuk memberikan yang terbaik, iklim politik di balik situs-situs tersebut seringkali tidak selalu positif seperti yang kita asumsikan. 

Kemudian mari kita lihat gimmick politik yang diberikan oleh ketiga Capres dan Cawapres dalam Pemilihan Presiden tahun 2024 yang akan mendatang. 

  • Pasangan urut nomor 1 : Anies Baswedan & Muhaimin
    Calon presiden Anies Baswedan dikenal dengan platform politiknya yang fokus pada inovasi di bidang pendidikan dan pembangunan infrastruktur.Dia menjanjikan program-program baik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembangunan infrastruktur yang komprehensif.Chak Imin dikenal dengan strategi politiknya yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan menengah. Ia memberikan itu bertujuan untuk mengembangkan sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan serta memperjuangkan keadilan sosial di semua lapisan masyarakat. 
  • Pasangan urut nomor 2 : Prabowo Subianto & Gibran
    Prabowo Subianto dikenal karena pendekatan kepemimpinannya yang kuat dan karismatik, sering kali menekankan kekuatan militer dan tekad pemerintahan.Sedangkan Gibran merupakan kandidat yang mewakili generasi muda, dengan fokus pada ide-ide progresif seperti inovasi untuk memperkuat perekonomian lokal dan mengatasi permasalahan sosial terkait generasi muda.Kedua kandidat menggunakan "gimmick" politik ini untuk menarik perhatian pemilih dan membedakan dirinya dari pesaingnya.
  • Pasangan urut nomor 3 : Ganjar Pranowo & Mahfud MD
    Sedangkan bagi calon presiden Ganjar Pranowo, ia menekankan kampanye "pemerintahan rakyat" yang menekankan pada tindakan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan politik.Mahfud memperkenalkan strategi politik yang mengutamakan penuntutan dan reformasi peradilan yang adil dan tidak memihak, yang ia sebut sebagai "hukum untuk semua". Kedua kandidat ini berupaya menarik perhatian pemilih dengan pendekatan kebijakan unik yang selaras dengan visi dan misi mereka.

Pertanyaan mengenai seberapa benarkah para politisi melayani masyarakat muncul dari sini. Janji-janji manis adalah hal yang lumrah dalam permainan politik, namun sulit dipenuhi. 

Meskipun para politisi sering menggunakan retorika yang menggoda untuk menarik pemilih, janji-janji tersebut sering kali tidak terwujud. Jika disajikan dengan cara yang cerdas dan jujur, konsep dan gagasan politik dapat dikomunikasikan secara efektif. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa masyarakat  tidak terpengaruh oleh manuver politik semata. 

Bersikap kritis dalam mengorganisir informasi dan mencermati konten di balik layar, seseorang dapat  memperoleh wawasan mengenai politik kejahatan yang sedang berlangsung. Politik, manuver politik dan politik Pilpres 2024 mencerminkan politik yang semakin rumit dan menantang. Proses pemilu tidak boleh semata-mata terfokus pada penentuan hasil, namun memilih kandidat pemimpin nasional yang kredibel dan jujur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun