Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah metode yang memastikan pelaksanaan tugas pemeliharaan secara efektif, efisien, andal, serta aman. Pemeliharaan ini bisa bersifat preventif, prediktif, atau menggunakan inspeksi nondestruktif untuk mendeteksi atau memantau cacat. RCM merupakan bagian dari program manajemen integritas aset yang mencakup seluruh siklus hidup aset. Program RCM yang baik harus mendokumentasikan seluruh proses pemeliharaan dan inspeksi, dengan fokus utama pada peningkatan keandalan dan keselamatan peralatan.
Kriteria RCM Meski belum ada standar spesifik untuk industri minyak, gas, atau petrokimia, kriteria minimum RCM yang diadopsi luas berasal dari SAE JA1011. Kriteria ini meliputi tujuh pertanyaan penting, seperti identifikasi fungsi sistem, mode kegagalan, penyebab kegagalan, dampak kegagalan, dan pencegahan kegagalan. Setiap tahap ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan dan mengembangkan solusi yang proaktif.
Implementasi Program RCM Proses RCM dibagi menjadi tiga tahap utama: keputusan, analisis, dan hasil serta umpan balik. Pada tahap keputusan, ditentukan peralatan yang paling kritis untuk operasi. Analisis berfokus pada penyebab kegagalan yang mendasari, seperti masalah peralatan atau kesalahan manusia. Hasil dari program ini harus terus dievaluasi dan diperbarui, dengan tujuan untuk menjaga keandalan peralatan, mengurangi penghentian tak terencana, serta menurunkan biaya pemeliharaan.
Tahap Analisis
Selama fase analisis, para ahli RCM bekerja sama untuk mengidentifikasi akar penyebab kegagalan. Faktor penyebab dapat mencakup masalah atau kegagalan peralatan, kesalahan manusia, dan/atau kelemahan dalam strategi organisasi. Beberapa analisis dapat dilakukan, yang paling umum adalah analisis akar penyebab atau analisis mode dan efek kegagalan.
Hasil dan Umpan Balik
Hasil program RCM harus memberikan umpan balik untuk membuat serangkaian keputusan dan analisis berikutnya. Pada tahap ini, para pemangku kepentingan harus mengidentifikasi peluang untuk perbaikan lebih lanjut. Tujuan RCM adalah untuk dilakukan secara terus-menerus, bukan hanya selama "saat dibutuhkan". Lebih jauh, RCM memberikan nilai bagi banyak organisasi dengan menjaga integritas komponen, memperpanjang umur peralatan, menghilangkan penghentian yang tidak direncanakan, dan mengurangi biaya perawatan secara keseluruhan. Hasil yang diinginkan untuk banyak program RCM meliputi:
- Melakukan tugas pemeliharaan dan pemeriksaan yang selaras dengan sasaran dan tujuan bisnis.
- Mencapai kepatuhan peraturan, dan tanggung jawab keselamatan dan lingkungan yang sebenarnya.
- Menentukan tujuan kinerja sebenarnya dari setiap pabrik, unit, proses, sistem, dan peralatan dalam mencapai tugas dan tanggung jawab yang disebutkan di atas.
- Mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan pemenuhan sasaran kinerja.
- Menentukan risiko yang terkait dengan bahaya (peralatan, proses, orang, lingkungan, dll.).
- Menentukan cara yang paling efisien dan efektif untuk mengurangi risiko yang tidak dapat ditoleransi.
- Memvalidasi, menerapkan, dan mengeksekusi tugas mitigasi.
- Mendokumentasikan seluruh proses dengan cara yang memfasilitasi penilaian kinerja yang berkelanjutan, dan peningkatan proses yang berkelanjutan sepanjang siklus hidup aset.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H