Beberapa waktu lalu, Partai Nasional Demokrat (NasDem) resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada pilpres 2024 mendatang. Pencalonan Anies diumumkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Kantor DPP Partai Nasdem, Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta.
Dalam pengumumannya, Surya Paloh menegaskan menyerahkan sepenuhnya kepada Anies mencari pasangannya. Akan tetapi, mencari wakil presiden untuk Anies bukan perkara mudah. Terlebih, tantangan pemerintahan di tahun 2024 hingga 2029 lebih berat. Betapa tidak, presiden berikutnya akan mewarisi pemerintahan Jokowi yang dikenal 'ugal-ugalan'.
Misalnya saja, utang yang mencapai lebih dari 7 ribu triliun, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang semakin tinggi, kasus stunting pada bayi yang tinggi, hingga pertumbuhan ekonomi yang jalan di tempat. Isu ekonomi, penegakan hukum dan demokrasi pun menjadi catatan untuk segera diperbaiki.
Namun, kita harus tetap optimis akan adanya perubahan dan perbaikan terhadap bangsa ini. Meminjam visi yang disampaikan Anies, continuity and change, tentunya kita tidak ingin pengelolaan bangsa ini semakin amburadul dan ugal-ugalan.
Untuk itu, Anies akan mencari pasangan yang bisa bekerjasama mewujudkan visi tersebut. Selain bisa bekerjasama, pastinya Anies butuh pasangan yang memiliki visi yang sama, saling melengkapi, bisa diajak diskusi, serta yang paling penting bisa berbagi tugas dengannya.
AHY, Jawaban untuk Pasangan Anies
Ada beberapa nama yang masuk radar sebagai cawapres pendamping Anies. Salah satunya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain AHY, ada nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa, dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Dari ketiga nama tersebut, AHY menjadi calon terkuat. Hal ini dibuktikan dari hasil survei beberapa lembaga terkait elektabilitas cawapres, AHY berada diatas Khofifah dan Andika. Selain elektabilitas, kedekatan AHY dengan Anies sudah berlangsung sejak lama. Chemistry mereka telah terbangun.
Berbeda dengan Khofifah dan Andika, AHY merupakan teman diskusi sejak Anies belum terjun ke dunia politik. Atau tepatnya Anies dan AHY sering diskusi saat Anies menjadi akademisi, sedangkan AHY masih aktif di militer. Jadi, kedekatan mereka sudah terjalin sejak lama dan berlangsung hingga sekarang.
Bahkan, pasca ditetapkan sebagai capres oleh NasDem, AHY merupakan orang pertama yang dikunjungi Anies. Dalam lawatannya ke Kantor DPP Demokrat pada Jum'at (7/10) lalu, Anies pun menyebut kemungkinan untuk jalan bersama dengan membuat aliran dan arah yang baru.