Sahabat-sahabtku, sering kita mendengar bahwa jomblo itu adalah sebuah nasib. Bahkan ada yang mengatakan nasib yang sungguh miris. Ada yang bilang ga laku lah, ga kece lah, ga gaul lah, kurang pergaulan lah, ga kekinian lah, ga hits lah, dan masih banyak lagi anggapan-anggapan orang mengenai jomblo alias belum punya pasangan.
Tapi menurutku jomblo bukanlah suatu nasib, melainkan sebuah prinsip. Jomblo bukan berarti ga laku ya guys. Tapi jomblo merupakan sebuah jalan yang ingin ditempuh seseorang untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan akibat adanya sebuah hubungan “pacaran”. Allah pun melarang hamba-Nya untuk berbuat yang demikian itu. Ya maksudnya “pacaran”. Hehehe…
Dalam surat Al-Isra’ ayat 32 disebutkan:
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.
Nah dari ayat inilah mengapa “pacaran” itu dilarang. Zina yang dimaksud itu bukan hanya zina secara biologis (hubungan intim) saja, ada juga zina-zina yang lain seperti zina mata, zina hati, zina tangan, dan lain-lain.
Apakah jomblo bisa membuat eksistensi kita menurun?
Jawabannya adalah sangat tidak. Mengapa demikian? Karena jomblo bukanlah sebagai tolak ukur seseorang dalam menggapai eksistensinya. Justru di saat kita masih menyandang status jomblo, kita bisa menyiapkan hal-hal positif yang akan menambah kwalitas kita tentunya J. Kita bebas dari siapa pun, bebas berteman dengan siapa pun, menambah relasi dengan siapa pun, dan bahkan kita mau pergi ke mana pun bebas. Pastinya jangan lupa izin ke orang tua ya?
Jomblo bukan berarti membuat kita menjadi orang yang pesimis. Jomblo harus membuat kita lebih optimis dan lebih percaya diri. Kita harus percaya bahwa Allah sedang menyiapkan pasangan terbaik untuk kita kelak. Pasangan kita kelak adalah cerminan dari apa yang kita perbuat saat ini. Ya pada intinya kita memanen apa yang telah kita tanam sebelumnya.
Dalam surat An-Nur ayat 26 disebutkan:
Artinya: “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”.
Sudah jelas kan bagaimana janji Allah terhadap hamba-Nya yang senantiasa menjaga diri? insyaAllaah jika kita orang yang baik-baik, kita akan mendapatkan yang baik pula. Aamiin…