Mohon tunggu...
Dewi Nur Jannah
Dewi Nur Jannah Mohon Tunggu... -

State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PAUD Merupakan Pondasi Pendidikan

29 Februari 2016   11:42 Diperbarui: 13 April 2016   16:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pemberian layanan pendidikan bagi anak sejak usia dini (0-6 tahun) masih sangat rendah. Hal itu disebabkan antar lain karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Meskipun selama ini pemerinttah dan masyarakat telah menyelenggarakan berbagai program laayanan pendidikan bagi anak usia dini. Namun, kenyataanya hingga saat ini masih banyak anak usia dini yang belum memperoleh layanan pendidikan. Banyak anggapan sebelumnya yang mengatakan bahwa pendidikan yang tepat diberikan kepada anak adalah pada saat anak mulaim masuk usia kematangan yang siap untuk bersekolah yaitu antara 5-7 tahun. Sedangkan, yang sebenarnya adalah bahwa pendidikan bisa dimulai dari usia 0-6 tahun.

Arti pendidikan secara luas memang tidak hanya sebatas belajar di sekolah saja, akan tetapi bisa dilakasanakan di rumah, lingkungan sekitar, teman sepermainan, bimbel, dan lain-lain. Walaupun demikian pendidikan dianjurkan untuk dilakukan di sekolah-sekolah, terutama bagi anak usia dini. Karena dengan bersekolah semua aspek akan distimulasi dengan baik. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek kognitif, spiritual, dan afektif.

Banyak orang menganggap bahwa pendidikan anak usia dini itu remeh. Di sekolah hanya diajak untuk bermain dan bernyanyi saja. Memang pada usia anak 0-6 tahun tahap belajarnya melalui belajar dan bermain. Kedua hal itu dapat merangsang tumbuh kembang anak (kecerdasan intelektual, emosional, kekreatifan, ketangkasan, dll).

Usia 0-6 tahun merupakan bagian dari usia golden age. Fase ini harus dikembangkan seoptimal mungkin. Pepatah mengatakan “belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas air”. Pepatah ini memang sangat benar maknanya. Anak usia dini akan mudah sekali diajarkan apa pun dan juga mudah untuk menghafal. Bandingkan dengan orang tua pasti sangat berbanding terbalik. Anak kecil mempunyai kebiasaan untuk meniru. Kita selaku orang dewasa hendaknya berlaku yang sebaik mungkin dihadapan anak-anak. Karena tanpa kita sadari anak-anak akan meniru apa yang kita lakukan. Jika yang kita lakukan baik, maka mereka juga akan berlaku baik, begitu pula sebaliknya.

Dalam islam juga menyeru agar kita mendidik anak sebaik mungkin. Dalam sebuah hadis disebutkan “menuntut ilmu itu dilakukan sejak dalam buaian ibu hingga ke liang lahat”. Jadi menuntut ilmu itu mulai usia 0 sampai kelak dipanggil oleh sang Maha Kuasa.

Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi yang utama untuk menyiapkan generasi-generasi yang unggul. Orang yang hebat tidak mungkin dia lahir begitu saja tanpa adanya embel-embel pendidikan. Tidak mungkin dia langsung besar begitu saja. Dibalik kesuksesannya menjadi orang yang hebat pasti ada orang-orang hebat pula di belakangnya.

Kita melihat sekarang ini banyak pejabat-pejabat negara yang melakukan korupsi, beindak semena-mena, dan tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja. Bisa saja ini terjadi karena kurangnya penanaman moral saat dulu masih dalam masa anak usia dini. Kurangnya kasih sayang orang tua pada masa usia dini juga dapat berpengaruh ketika seseorang sudah dewasa. Hal itu dapat dilampiaskan dengan hal-hal yang tidak baik seperti korupsi, bertindak semena-mena, dll.

 

Demikian sedikit tulisan yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfa’at untuk kita J

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun