Mohon tunggu...
Dewi Nur Jannah
Dewi Nur Jannah Mohon Tunggu... -

State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jomblo yang Berkwalitas

15 Februari 2016   09:44 Diperbarui: 15 Februari 2016   10:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Di luar sana masih banyak sekali saudara-saudara kita, teman kita, bahkan sahabat kita sendiri pun yang masih sangat bergantung pada sebuah ikatan “pacaran”. Ada yang beranggapan bahwa dengan “pacaran” mereka akan bertambah semangat menjalankan segala aktivitas seperti belajar, bekerja, menyelesaikan tugas akhir mungkin, dan masih banyak lagi. Selain untuk menambah semangat dalam menjalankan aktivitas, mereka juga menganggap bahwa dengan “pacaran” mereka akan menemukan pasangan yang pas untuk dijadikan pendamping hidup kelak samapai akhir hayat. Padahal islam sudah mengatur bagaimana seseorang bisa menemukan pasangannya tanpa harus menggunakan embel-embel “pacaran” yaitu dengan jalan ta’aruf. Sebagian orang beranggapan jika hanya dengan ta’aruf bagaimana kita bisa mengetahui kesehariannya (re:calon), mana mungkin hanya dalam waktu sekejap bisa langsung cocok, dan lain-lain. Inilah yang menjadi PR besar bagi kita semua untuk senantiasa yakin bahwa yang namanya cinta itu datangnya dari hati. Hati adalah pemberian Allah SWT. Untuk mendatangkan cinta mari kita rayu sang pembuatnya untuk mendatangkan cinta yang benar-benar hakiki, cinta yang diridloi, cinta yang benar-benar tulus dari hati. Bagaimana caranya? Caranya dengan kita berdo’a dalam setiap sholat kita, dalam setiap sujud kita, dan dalam setiap langkah kita. InsyaAllaah segalanya akan dimudahkan oleh Allah SWT. Cintai seseorang karena Allah dan berpisah karena Allah juga.

Bagaimana pun kita adalah manusia biasa yang tidak punya daya upaya melainkan dari Allah SWT. Jangan bosan-bosan untuk senantiasa bermunajat kepada-Nya agar diberi keistiqomahan dalam menjalankan hal-hal yang positif.

Sebagai makhluk sosial yang memiliki keanekaragaman prinsip, kita juga harus menghargai prinsip hidup orang lain yang mungkin berbeda dengan kita. Jangan main tuduh sana sini, jangan main hina sana sini. Prinsip yang kita anggap baik, belum tentu orang lain menganggap itu baik J. Walaupun demikian, jangan pernah bosan juga untuk mengajak teman-teman kita pada kebaikan. Agar kita bisa berteman hingga ke jannah-Nya kelak. Aamiin…

Ini prinsipku, mana prinsipmu? :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun