Sejak 4 September lalu merupakanawal dariPekan Peduli Hepatitis, yang setiap tahun diperingati. Namun gaungnya seperti kurang menjadi “DIPEDULIKAN”. Apa pasal?? Wahh…. Banyaklah …. Kompleklah….!!
Kita tahu bahwa Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E, sering muncul sebagai kejadian Luar Biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C dan D (jarang) ditularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis Btelah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orang diantaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis.
Melihat kenyataan bahwa Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan mengglobal, maka pada tahun 2010 pada sidang WHA (World HealthAssembly) ke 63 di Geneva tanggal 20 Mei 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya Resolusi tentang Hepatitis Virus, sebagai Global Public Health Concern. Usulan ini diterima dan keluarlah resolusi tentang Hepatits nomor 63.18 yang menyatakan bahwa :
a. Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia
b. Tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia
Semenjak keluarnya resolusi tersebut, setiap 2 tahun sekali dilakukan evaluasi tingkat global tentang respons Pengendalian Hepatitis bagi negara – negara anggota WHO. Guna untuk akselerasi program Pengendalian Hepatitis tingkat global, berdasarkan evaluasi respons semenjak keluarnya resolusi 63.18, maka Indonesia bersama 14 negara lain, pada Sidang WHA bulan Mei 2014, mengusulkan resolusi untuk pengendalian Hepatitis Virus, yaitu keluarlah resolusi 67.7 tentang Aksi Konkrit dalam Pengendalian Hepatitis.
SITUASI HEPATITIS DI INDONESIA ??
Di dalam menggambarkan situasi Hepatitis di Indonesia, diambil sumber data dari Pusdatin Kemenkes dan hasil Riskesdas Badan Litbangkes yang dilakukan analisis sederhana secara diskriptif.Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 sebagaimana dalam gambar dibawah ini bahwa jumlah orang yang didiagnosis Hepatitis oleh Tenaga Kesehatan berdasarkan gejala – gejala yang ada, menunjukan peningkatan 2 kali lipat apabila dibandingkan dengan tahun 2007.Hal ini dapat memberikan petunjuk awal ke kita tentang upaya pengendalian dimasa lalu, peningkatan akses, potensial masalah dimasa yang akan datang apabila tidak segera dilakukan upaya – upaya yang serius.
Gambar 1. Prevalensi Hepatitis menurut Provinsi,Tahun 2007 dan 2013
Kondisi di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 secara Nasional diperkirakan terdapat 1,2 % penduduk di Indonesia mengidap penyakit Hepatitis, dan kondisi ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2007, yaitu sekitar 0,6 %. Apabila dikonversikan ke dalam jumlah absolut penduduk Indonesia tahun 2013 sekitar 248.422.956 jiwa, maka bisa dikatakan bahwa 2.981.075 jiwa penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis.Dari sejumlah itu 21,8% atau sekitar 649.875 jiwa terindikasi Hepatitis B.
Dari grafik di atas juga dapat dilihat pada tahun 2007, lima provinsi denganprevalensi Hepatitis tertingggi adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo dan Papua Barat sedangkan pada tahun 2013 ada 13 provinsi yang memiliki angka prevalensi di atas rata-rata Nasional yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Aceh, Nusa Tengara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan.
Prevalensi Hepatitis jika dilihat dari beberapa kelompok usia menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prosentase di setiap kelompok usia. Gambarannya seperti di bawah ini.
Tabel.1. Perbandingan Prevalensi Hepatitis di Indonesia th 2007 dan 2013.
No.
Kelp. Usia
Tahun 2007
Tahun 2013
Delta Proporsi
1.
< 1 tahun
0.2 %
0.5%
0.3