Mohon tunggu...
DedeMit Jarank Onlen
DedeMit Jarank Onlen Mohon Tunggu... -

Dedemit yang sayang anak istri,ortu,mertua dan janda sebelah rumah hahahahahahahahaha.\r\nAnggota dari KSS (kompasianer suka suka).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya Anak Durhaka

24 November 2011   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Dedemit

Tasikmalaya.Bila anda mendengar nama kota di jawa barat itu,apa yang terbayang dalam benak anda? Sebagian dari anda mungkin akan mengingat Tasik karena gunungnya.Ya,salah satu "ikon" kota Tasikmalaya yang paling terkenal adalah gunung Galunggung.Gunung yang berada diketinggian 2167 metr DPL itu terakhir kali meletus tahun 1982 selama sembilan bulan.Gunung Galunggung juga dikenal oleh para off roader sebagai tempat bertualang yang mengasikan.

Bila anda pencinta kuliner,Tasikmalaya akan menyambut lidah anda dengan nasi Tutug Oncom yang terkenal dengan sebutan nasi TO.Nasi dengan oncom dan bumbu bumbu khas sunda ini dengan mudahnya akan anda temui diseluruh peloksok Tasikmalaya.Mulai dari warung pinggir jalan bahkan sampai masuk ke mall yang ada di kota Tasik.

Lalu apa lagi "ikon" kota Tasik? Mungkin sebagian dari anda yang termasuk orang Tasik akan menambahkan apa saja yang terkenal dari Tasik.Dam ijinkan saya menambah satu hal lagi : Tukang Kredit.

Ya,Tasik juga terkenal dengan tukang kreditnya yang tersebar dimana mana.Ayah kakek saya tukang kredit tikar dari pandan.Kakek saya tukang kredit alat alat dapur.Dan bapak saya melanjutkan tradisi itu dengan menjadi tukang kredit pakaian.Begitu juga paman paman saya,mereka menyebar nyaris disemua daerah,khususnya pulau jawa dan sumatra sebagai tukang kredit.Begitu juga dengan sebagian ponakan saya.Dalam setiap tetes darah mereka terdapat darah kredit.

Tapi tahukah anda,hanya sayalah orang yang "berhianat" terhadap profesi turun temurun itu dikeluarga saya.Saya mengacaukan profesi itu dengan pekerjaan saya dibelakang meja.Dan apa hasilanya? "Penghianatan" saya itu tak terlalu memberi materi yang terlalu cukup.Bisa dikatakan,dalam keluarga,saya adalah anak "durhaka".Seorang anak yang tak melestarikan tradisi kreditan yang selama ini dipegang teguh oleh keluarga walau tak sampai di kutuk jadi katak.

Menjadi tukang kredit kelihatan seperti pekerjaan sepele.Tapi anda jangan pernah sekali sekali menyepelekan profesi itu,bila anda berkunjung ke kota Tasik,anda akan dengan mudah menemukan orang orang kaya dari hasil kreditan.Mereka mempunyai apapun yang di impikan orang orang.Dan coba tengok bagaimana kehidupan anak durhaka seperti saya yang bekerja dibelakang meja,nyaris tak menghasilkan apa apa.Si anak durhaka itu cuma bisa nyengir melihat saudara saudaranya yang tukang kredit telah memiliki segalanya.Beginilah nasib kalau durhaka sama keluarga.

Bila sekali kali anda ketemu sama tukang kredit,sapalah mereka.Siapa tau mereka saudara Dedemit.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun