Mohon tunggu...
Langit Biru
Langit Biru Mohon Tunggu... -

LOGIC WILL GET YOU FROM A to B IMAGINATION WILL TAKE YOU EVERYWHERE #ALBERT EINSTEIN

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ayah Bakar Kelamin Anak

24 Juli 2014   16:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

S


ebelumnya saya ingin mengucapkan selamat hari anak nasional buat seluruh anak-anak di Indonesia. Yaa.. hari anak yang selalu diperingati setiap tahun dengan judul yang selalu berganti.  Hari Anak Nasional tahun 2014 ini, tema yang diusung adalah Indonesia Satu Aksi, Stop Kekerasan Terhadap Anak. Di tengah masih carut marutnya semoga ini bukan hanya slogan saja.


Entah apa yang patut saya katakan ketika melihat TV pagi ini.  seorang anak umur dua thn di surabaya harus mengalami kekerasan yang  tak kan hilang dalam ingatannya. hanya karena BAB  berceceran, sang pelaku " di TV dan media online dikatakan ayah atau selingkuhan ibu si anak" tega membakar celana si anak yang mengakibatkan luka bakar serius di kelamin korban.  Bahkan untuk mengelabui aksinya tersebut si pelaku ini membeli kembang api untuk mengisyaratkan seolah-olah celana terbakar tersebut akibat si anak bermain kembang api.  Beruntung ibu korban segera melapor ke polisi karena mencurigai ada kejanggalan. Setelah polisi mengintrogasi dan menunjukkan barang bukti berupa celana si yang terbakar si pelaku akhirnya  mengaku  karena jengkel dengan ulah anak ini.Pelaku dijerat dengan pasal 80 ayat 1 dan ayat 2 UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  Semoga ini hanya luka bakar yang bisa disembuhkan atau tidak mengkibatkan kelamin si anak tidak berfungsi lagi.


Kembali ke topik memperingati hari anak nasional, masalah anak memang sangat penting mendapat perhatian khusus karena kelak di tangan mereka lah negara ini berlanjut. Sudah sering kita mendengar dan melihat kekerasan yang terjadi terhadap. Tidak mengenal waktu, tempat dan pelaku. Kekerasan terjadi di rumah, sekolah, dan lingkungan bermain. Ataupun pelaku dari orang tua, temen sepermainan, atau bahkan guru sendiri.  Semoga dengan kejadian-kejadian seperti ini komisi perlindungan anak, orang tua dan kita semua semakin peduli dengan tumbuh kembang anak tanpa kekerasan atau lainnya yang menyebabkan masa depan mereka menjadi suram.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun