Mohon tunggu...
Dede Andrian
Dede Andrian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Dede Andrian (ddandrn) – Penulis dan Blogger di ddandrn.com. Mengkhususkan diri dalam sastra, termasuk prosa dan puisi. Berbagi wawasan, karya, serta pengetahuan untuk menginspirasi pecinta sastra. Temukan lebih banyak melalui tulisan dan media sosialnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Cinta "Keheningan Cinta & Hujan" Oleh ddandrn

18 Januari 2025   13:43 Diperbarui: 18 Januari 2025   13:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi tentang cinta selalu menjadi medium istimewa untuk menyampaikan emosi terdalam yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Melalui puisi, cinta dapat digambarkan dengan keindahan metafora, seperti hujan yang turun perlahan, membisikkan cerita yang hanya bisa didengar oleh hati yang peka. Salah satu bentuk yang paling menggugah adalah puisi tentang cinta dalam diam, di mana emosi terbungkus oleh keheningan, namun begitu kuat hingga menyentuh setiap sudut jiwa. Dalam diam, cinta menemukan kekuatannya; tanpa kata, ia mengekspresikan hasrat dan kerinduan dengan cara yang paling murni.

Puisi yang akan disajikan mengangkat tema keheningan cinta dengan simbolisme hujan. Hujan diibaratkan sebagai perasaan cinta yang membasuh jiwa dengan lembut, menghapus debu kesendirian, namun sering kali hadir tanpa diketahui. Dengan gaya tulisan reflektif dan melankolis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan cinta yang mungkin pernah mereka rasakan dalam diam---sebuah cinta yang penuh harapan meski tidak selalu terbalas. Melalui bait-bait ini, pembaca akan menemukan harmoni antara keheningan, hujan, dan cinta yang abadi.

Keheningan Cinta & Hujan

Pada langit yang kelabu, hujan berbisik,
Membawa pesan-pesan kecil yang tak sempat ku ucapkan.
Tentang cinta yang diam-diam kurawat,
Seperti tetes air yang tak pernah memilih,
Ia jatuh, perlahan, tapi pasti.
Adakah kau mendengar, di sela gemuruh awan?

Aku adalah senyap di balik jendela,
Menatap bayangmu yang terpantul di kaca basah.
Setiap rinai hujan adalah namamu,
Yang terukir tanpa suara, tanpa jeda.
Cinta ini, seperti hujan malam,
Tak butuh sorak, cukup menjadi.

Ada harapan di tiap tetesnya,
Yang meniti daun-daun sepi, lalu menghilang.
Namun, aku percaya, hujan tak pernah benar-benar pergi,
Ia hanya menunggu waktu untuk kembali.
Seperti aku yang diam-diam percaya,
Kau akan tahu, meski tak ada kata.

Di bawah payung langit yang muram,
Aku berbicara pada hujan tentang kau.
Tentang rindu yang terus menjelma aroma tanah basah,
Dan cinta yang menyusup di antara kabut.
Mungkin ia terlalu halus untuk kau rasakan,
Tapi aku biarkan, biarkan saja.

Hujan ini, teman setiaku,
Menyimpan rahasia-rahasia kecil yang tak pernah kuungkap.
Tentang harapan yang tumbuh di tanah basah,
Tentang doa yang kusematkan di tiap tetesnya.
Semoga cinta dalam diamku,
Sampai padamu, meski tanpa kata.

Ketika hujan reda dan langit berpendar,
Aku tahu, cinta tak akan pernah hilang.
Seperti pelangi yang muncul setelah badai,
Harapan itu akan tetap ada.
Tentang cinta, tentang kau,
Dan tentang hujan yang tak pernah pergi. 

Oleh ddandrn

Ingin tahu tentang puisi? Coba kunjungi blog sastra : ddandrn.com sekarang juga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun