Mohon tunggu...
Desy Dwiastuti Suseno
Desy Dwiastuti Suseno Mohon Tunggu... -

masih berjuang di S1 Komunikasi... kata banyak orang seperti itu... tapi aku merasa cuma ikut duduk-duduk saja diruangan-kampus.he

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terkekang

25 Oktober 2011   22:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terpenjara dengan kupu-kupu surga indah

Keindahan yang dapat aku dapat dengan terdiam

Dalam sesak aku jalani apa dalam akal nakalku

Selalu hadir bersama apa yang akau miliki

Kesadaran hati menjadi apa yang aku jadikan

Dalam relung kupu-kupu jiwa

Ada satu makna hidup

Ketia hidup hilang menjadi abu

Abu kini merah

Merah ini

Hati

Hai ini merah

Tapi abu yang Nampak

Jadi?

Apakah abu itu merah?

Aku diamkan ketia hujan yang mejadi tuanku

Aku kini terinjak dalam kupu-kupu surge

Kenakalanku,.adalah kenakalan kupu-kupu

Aku jadikan aku yang ada dalam benak kenikmatan kupu-kupu

Indah, cantik dan nyaman untuk aku jadikan dia

Sang pawang kupu-kupu nakal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun