A selalu memberitahukan semuanya orang jika ia tidak punyai nyali untuk menjadi team. Ia dengarkan ibunya, ayahnya, saudaranya, gurunya memberitahukan hal sama mengenai dia pada seseorang. Sepanjang tahun, itu yang dipikir A. Ia berpikir itu ceritanya sendiri. Dan tepat apa yang terjadi? Setiap satu kelompok besar akan tentara di dalam rumah mereka, di instansi, dan di lingkungan - ia mempunyai kecondongan untuk kembali, takut-takut dan pada akhirnya dia ada pada sebuah tempat. A betul-betul bukan hanya memercayakan ceritanya, ia menjalaninya.
A perlu mengetahui jika ia tidak sama seperti yang masih ada dalam ceritanya. Bukannya mempunyai pesan ceritanya mengenai kesepakatannya untuk dikenang semuanya orang, ia harus mempunyai hati dan mengutarakan beberapa orang "Saya sebetulnya orang terpenting dan saya harus diberlakukan secara benar!"
Peningkatan individu kemungkinan bukan istilah yang dicintai semua orang, tapi bila kami menyaksikan point dari pemikiran yang lain, kami kemungkinan mempunyai peluang yang semakin tinggi untuk menikmati semua proses dibanding menambah waktu sampai kami betul-betul siap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI