Neena sedang duduk dan menyetrika bajunya di kamar kecil, ia terlintas hidupnya yang begitu sepi. Keluarganya jauh dari tempat ia menumpang sembari menunggu pengumuman lolos psikotest, belum ada lelaki yang meminangnya. Setelah menyetrika sebagian, kopi diletakkan di meja dan ia online ke jejaring sosial berharap menemukan cinta sejati dari orang asing yang tinggal di antah berantah. Beep. "Hey There? asl." "25/ F/ Asia. u?" "24mUK. Which part of Asia? Asia is continent right?" . . . Neena . Adam .
Percakapan antar kedua negara yang dipersatukan oleh jaringan fiber optic pun terjadi sehari semalaman non stop, hingga Adam pun bersikeras hendak ke negara Neena karena dia melihat betapa cute nya Neena di foto yang saling mereka bagikan. Neena menyambut girang, ternyata gayung bersambut dapet durian bulee pula. Pagi sebelum gosok gigi pun, Neena sempatkan untuk menyalakan laptop demi segera melihat bule idaman come online, tapi tak terjadilah, di negara ini pagi hari tapi disana waktunya orang tidur. Meski Neena tahu perbedaan jurang waktu jauh, tetapi ia menyenangkan hati bahwa ia tak mau melewatkan Adam yang mungkin kebetulan on. Neena seperti didera penyakit tak kentara, sedikit-sedikit matanya melihat laptop yang sedang melantunkan lagu Avril Lavigne, 'What the hell!', sedang masak melihat ada tanda kehidupan dari bule idamankah? sedang menyapu di depan lalu kembali lagi ke ruang tamu untuk melihat laptop. Menyuci pakaian pun laptop dibawa ke kamar mandi dan diletakkan ke tempat sejurus mata. syndrom bule addicted nya parah sekali. Neena dengan latar belakang keluarga sederhana yang sedang menunggu hasil pengumuman panggilan kerja perusahaan, melewati waktunya dengan berharap tak jelas dari sebuah hubungan tak jelas. Malam buta si Adam online, ia membual kisah kasih asmara yang sangat dinanti Neena. Tiga bulan kemudian disaat Neena telah diterima kerja di suatu perusahaan, sang bule datang menghampiri tanda kesungguhan cinta hanya untuk Neena. "Neena, would you like to go with me?" "Oooh... Yes. Absolutely". Neena tiba di UK. Apartment sepi. "You should wait me here, Okay Neena?!" "Okay Adam, whatever you wish". Pintu ditutup rapat, terkunci dari luar. Aneh. HP Neena tak ada signal, dia tak dapat menghubungi siapapun dan ia berpikir sedang tak ingin dihubungi atau menghubungi siapapun untuk sementara. Setelah dua jam akhirnya pintu apartment sempit tersebut berderak terbuka, Neena menghampiri dengan senyum khas manisnya tapi yang dilihat bukan Adam. Lelaki paruh baya yang tersenyum sinis. Neena mengerutkan kening, bertanya dalam hati, hingga setiap hari Neena tak jua bertemu dengan Adam lagi. Saat pintu berderik terbuka tanda ia menemui bule-bule baru. -country, name, story just fiction -source pic: google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H