Literasi adalah keantusiasan seseorang memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber. Menurut World Economic Forum, jenis-jenis literasi ada literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains dll. Membaca memberikan manfaat seperti, meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan mengolah informasi. Di era globalisasi saat ini, perkembangan digitalisasi informasi telah mengalami kemajuan di berbagai sektor, khususnya di bidang pendidikan. Tidak seperti zaman dahulu informasi hanya bisa didapatkan melalui media cetak seperti buku, koran, dan  majalah dinding. Mudahnya mengakses informasi telah dirasakan oleh semua kalangan masyarakat di segala umur. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia, hasil survey menunjukkan dari 270 juta sebanyak 221 juta penduduk Indonesia telah memanfaatkan internet sebagai media informasi yang artinya penduduk Indonesia telah melek terhadap kemajuan tersebut untuk memanfaatkan di berbagai aktivitasnya. Teknologi telah banyak membawa manfaat dalam kemudahan beraktifitas namun juga banyak membawa mudharat bagi manusia.
Pentingnya Literasi Digital bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Literasi bagi seorang mahasiswa sangatlah baik bahkan sangat diperlukan, sebab dengan literasi  dapat membantu mahasiswa dalam pengembangan akademis di lingkungan kampus seperti mengerjakan tugas-tugas, menganalisis sumber-sumber bacaan atau informasi mulai dari buku,teks hingga jurnal , menguasai pengetahuan lebih mendalam di bidang studi yang ditempuh, bahkan bisa menghasilkan karya-karya yang bernilai tinggi di bidang akademik. Lalu, di bidang non akademik, literasi digital dapat berguna meningkatkan soft skill seperti, problem solving sebab literasi membuat mahasiswa dapat berpikir kritis mengenai masalah yang ditemui dan menemukan jalan keluarnya, lalu yang kedua, ada kemampuan berkomunikasi karena literasi digital membuat mahasiswa lebih mampu atau berani menyampaikan ide-ide mereka baik dalam bentuk digital atau lisan.
      Literasi digital juga membawa manfaat bagi mahasiswa dalam mencari pekerjaan. Mahasiswa harus selalu up to date tentang perkembangan dunia kerja sesuai arus masa saat ini. Kemampuan mahasiswa PTKIN dalam membangun personal branding yang baik guna mempromosikan dirinya melalui situs digital, seperti JobStreet, Linkedin yang sangat spesifik dan menarik, apalagi bagi seorang mahasiswa PTKIN yang dikenal sangat menonjol di bidang pemahaman Islamnya, mungkin bisa dilirik oleh lembaga-lembaga keagamaan Islam.
Tantangan Arus Informasi di Era Digitalisasi
      Infrastruktur menjadi hal yang paling penting dalam kemajuan teknologi dalam literasi digital, banyak daerah , terutama pedesaan infrastruktur internet sangat terbatas. Tanpa internet yang baik, banyak mahasiswa yang kesusahan dalam mengakses informasi.Lalu, Kemudahan dalam menerima informasi yang berseliweran memang menjadi keuntungan bagi mahasiswa karena mudah untuk mencari bahan referensi tugas kuliah, tetapi semua informasi tersebut belum tentu akurat atau kredibel sehingga belum bisa dipertanggung jawabkan kebenaran informasi tersebut. Lalu, isu etika dan moral yang sering ada di media sosial seringkali bertebaran konten yang mengandung ujaran kebencian, hoaks dan menyesatkan agama Islam, padahal media sosial itu seharusnya digunakan oleh mahasiswa sebagai media untuk berekspresi mengeluarkan ide-ide yang bermanfaat bagi masyarakat beragama
Â
 Kesimpulan
Literasi digital memiliki peranan krusial bagi mahasiswa, khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), karena mendukung pengembangan baik di bidang akademis maupun non-akademis. Dengan kemudahan akses informasi, mahasiswa dapat menyelesaikan tugas, menganalisis berbagai sumber, dan menghasilkan karya berkualitas, sambil mengasah keterampilan lunak seperti berpikir kritis dan komunikasi.
Namun, tantangan seperti kurangnya infrastruktur dan banjir informasi memerlukan kemampuan untuk mengevaluasi dan membedakan mana yang dapat dipercaya. Selain itu, pemanfaatan media sosial harus difokuskan untuk menyebarkan ide-ide yang konstruktif.
Untuk mengatasi isu-isu ini, kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan. Dengan memperkuat infrastruktur dan pendidikan literasi digital, kita dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi perubahan zaman dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat, sambil tetap menjaga nilai-nilai keagamaan.