Buat kamu yang sedang merasa sedang tidak baik-baik saja atau kamu yang sedang berada dalam proses menyembuhkan diri, tulisan ini buat kamu untuk mengatasi perasaan-perasaan yang mungkin menyakiti atau memberatkan dirimu. Sudah saatnya kamu beranjak dari rasa sakit dan emosi negatif tersebut. Hal ini manusiawi karena pasti datang di hidup siapapun.Â
Yang bisa kamu lakukan ialah mengontrol diri sendiri. Perasaan bersalah, sedih, kecewa, marah, kesal, patah, cemas, khawatir, ragu-ragu, takut, dan lain sebagainya merupakan hal yang wajar. Namun, jangan sampai emosi negatif tersebut menjadikanmu frustasi bahkan benci terhadap diri sendiri.Â
Mulailah berdamai dengan diri sendiri. Rumusnya terlihat mudah, "Forgive, Accept, and Move On", akan tetapi banyak proses yang dilalui. Apalagi ketika pada tahap lelah emosional, trauma, hingga luka batin masa lalu. Pastilah butuh proses yang lama untuk bangkit. Cobalah untuk memaafkan diri.Â
Tidak ada orang yang sempurna. Disengaja atau tidak, semua orang pernah melakukan kesalahan. Kemudian terima segala kekurangan diri, ikhlaskan keadaan. Berhenti menghakimi, miliki empati, dan cintai diri sendiri dengan apa adanya. Terakhir, move on secara perlahan. Istilahnya "Life Must Go On". Hidup harus terus berjalan. Jadi, lepaskan dan lupakan. Maka hidup akan terasa lebih ringan dan yang terpenting jangan sampai keras pada diri sendiri.
Aristoteles pernah bilang kalau kebahagiaan itu bergantung pada diri kita sendiri. Artinya kebahagiaan bisa ditentuin oleh diri sendiri. Kebahagiaan menurut Aristoteles juga sebuah aktivitas. Nah, daripada terpuruk pada penderitaan yang malah bikin kamu semakin tertekan dan berpeluang besar buat nyakitin diri sendiri, lebih baik cari media buat lampiasin emosi yang telah menganggumu.Â
Salah satunya lewat art therapy, cocok banget buat kamu yang butuh cara yang ga bosenin untuk self healing.Â
Lalu, apasih art therapy itu? Art therapy adalah kegiatan kesehatan mental yang menggunakan proses kreatif pembuatan seni untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional individu dari segala usia.Â
Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa proses kreatif yang terlibat dalam ekspresi artistik diri membantu orang menyelesaikan konflik dan masalah, mengembangkan kesadaran diri antarpribadi, dan mencapai wawasan (American Art Therapy Association, 2014). Seni sebagai terapi berguna ketika kegiatan seni dilakukan untuk alat terapi menuju proses penyembuhan, mengekspresikan diri, dan mengurangi stres.
Mungkin kamu bakal bertanya-tanya, "Kok bisa seni buat terapi?" Yap! seni bisa membantu kita tumbuh dan berkembang dalam pemahaman tentang diri kita masing-masing, lho! Berdasarkan buku Art as Therapy yang ditulis oleh Alain de Botton dan John Amstrong mengidentifikasi ada tujuh fungsi seni, yaitu:
Memory (Ingatan)