Mohon tunggu...
Diah Ayu Lestari
Diah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Jurnalis - Traveller

Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | 15 Menit Kemudian yang Membawa Luka

9 Agustus 2018   10:37 Diperbarui: 9 Agustus 2018   11:30 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Akankah kau mengingat ini?)

Baca sambil dengerin lagu Anji-Menunggu Kamu

Perkenalkan namaku kibo (nama samaran) *hehe. Asli dari Jakarta, sekolah juga di Jakarta. Perlu perkenalan lebih panjang gak si? Gak usah kali ya.

Di sekolah dasar negeri di lingkunganku penuh canda tawa kecil bocah-bocah dimana aku diperkenalkan bahkan menemukan seseorang yang sampe sekarang ada di hati.  Terlahir dari keluarga yang berkecukupan penuh cinta dan sayang. Sama halnya cinta dan sayang ini tumbuh waktu aku dekat dengan seseorang ini. Sebut saja Mawar, btw ini bukan pedangang bakso borax ya. Nah, jadi gini ceritanya.

Aku dan mawar adalah dua insan berbeda yang diciptakan tuhan mungkin untuk dipersatukan dengan perbedaannya. Menurutku sih aku cocok sama dia pake banget kali ya. Dia cantik dan lucu bayangin aja dia kaya gitasav 

dokpri
dokpri
sedangkan aku bisa dikata ganteng dan juga imut kali ya. Hari-hari ku selalu bersamanya. Entah bermain, bercanda, di kelas dan kami pun berada di Smp yang sama. Menjalin hubungan berpacaran pun kami lakukan tapi bertahan hanya 1 bulan lamanya (namanya juga masih labil).

Suatu malam hari lagi asik main, tiba-tiba ada notif line di hape.

"lagi badmood ayo temenin aku vidcall."

Karna sayang sama dia aku ladenin deh. Selama vidcall aku bikin dia ketawa karna menurutku kalo dia seneng akupun juga ikut seneng.

Waktu itu aku kuncir rambutku ala-ala jarjit jadi, konyol banget deh. Vidcall malam itupun menjadi ocehan tawa yang berisik. Di situ sebenarnya sengsara karna rambut ku sampe nyolok-nyolok mata. Tapi, dia malahan ketawa terus-terusan. Eh, tiba-tiba dia ngomong

"kamu moodboster aku banget bo. Makasih ya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun