BOROBUDUR merupakan warisan yang sudah diakui oleh dunia keberadaan nya sebagai situs warisan yang penting oleh UNESCO.
Tentu ini bukan tanpa alasan, karena borobudur banyak sekali memiliki bukti nyata betapa peradaban zaman 1200 tahun silam itu merupakan peradaban yang sangat maju dan jenius .Bukan sekedar opini belaka , namun semua itu terdeskripsikan dengan nyata dan jelas pada relief ukiran - ukiran indah bangunan candi borobudur . Mulai dari musik , kearifan lokal , hiburan , tarian , Â flora & fauna , upacara keagamaan , bahkan hingga kehidupan seksualitas pun terukir amat jelas di bangunan ini .
Namun yang menarik perhatian saya adalah, bagaimana bisa dijaman 1200 SM itu , nenek monyang kita telah mampu menghasilkan bangunan mahakarya luar biasa kokoh nan megah ini , saya tercengang. Tanpa mesin, tanpa bantuan alat khusus apapun.
Lahir dijaman milenial ini , saya merasa keberadaan candi borobudur ini seperti sebuah keajaiban dan bukti kebesaran tuhan .Â
Yang sangat menarik perhatian adalah , adanya relief ukiran alat - alat musik di candi itu . Mulai dari musik tiup , perkusi , hingga musik petik . Yang bukti nyata keberadaannya masih kita lihat bahkan kita nikmati saat ini contohnya , seruling , gendang , gambelan , tempong dan lain sebagainya . Alat- alat musik itu masih sering kita temui di beberapa upacara adat seperti pentas tari , upacara menikah , ataupun festival . Ini Menunjukan betapa matangnya peradaban nenek moyang kita saat itu . Â Memberi kita penjelasan ilmiah yang jelas, bahwa jaman itu manusia sudah mengenal akan seni, budaya, serta mampu mengaransemen musik untuk kepentingan- kepentingan sehari- hari mereka . Baik itu upacara keagaaman , kepentingan ritual , ataupun hiburan . Saya sangat takjub.
Yang juga tak kalah menariknya , bagaimana mungkin musik harpa yang kita kenal sebagai alat musik khas eropa , Â ternyata sudah muncul di zaman itu dan digunakan oleh leluhur kita untuk berbagai kegiatan , mulai dari upacara adat , Â pernikahan , hingga kegiataan sehari hari mereka . Sungguh sangat luar biasa bukan ?
1200 SM bukanlah jaman dimana listrik dan transportasi berbahan logam belum ditemukan. Yang sampai saat ini pun pembangunan borobudur masih menjadi perdebatan hangat dikalangan para ilmuwan .Â
Semakin dalam setiap relief alat- alat musik itu saya telusuri , semakin saya merasakan bahwa nenek moyang kita , leluhur kita amatlah sangat mencintai serta peduli pada generasi selanjutnya. Mereka mengerti dan sangat paham bahwa dengan adanya candi borobudur dengan relief - relief yang mereka buat ini, saya bisa mengerti bahwa mereka menaruh pesan, harapan dan kasih sayang mereka , agar kita generasi penerus kelak bisa belajar dan mengambil ilmu kehidupan dari setiap ukiran dan pahatan yang telah mereka buat di candi borobudur ini. Bisa juga dikatakan bahwa , relief borobudur ini merupakan representasi leluhur kita untuk bisa berkomunikasi dengan anak cucunya di segala jaman , termasuk jaman milenial seperti sekarang ini.
Sekali lagi , dengungan  dan alunan alat- alat musik yang terpahat di bangunan nya merupakan bukti cinta abadi dan kasih sayang nenek moyang kita terhadap kita semua nya saat ini .
Marilah kita jaga , sebaik mungkin . Agar cinta ' ' abadi borobudur ' tak lenyap oleh kemajuan teknologi yang kian modern .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H