Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kejutan yang Menyenangkan

12 Juli 2024   09:18 Diperbarui: 13 Juli 2024   08:50 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Legenda Planet Kejutan | Sumber pribadi

Karena sudah membaca terlebih dahulu, ruang diskusinya pun menjadi berwarna. Ada seorang teman membagikan pengalaman membacanya. 

Misalnya, "Awalnya saya tidak suka baca juga, saya hanya baca cerita pertama. Kok bagus ya. Struggle pemimpin dalam mengambil keputusan yang nantinya berhubungan dengan banyak pihak lainnya. Kalau salah ambil keputusan, maka kawanannya akan mati. Walau akhirnya endingnya ia mati, tetapi kawanannya selamat."

Buku Legenda Planet Kejutan | Sumber pribadi
Buku Legenda Planet Kejutan | Sumber pribadi

Seorang rekan lainnya menimpali, ia begitu hanyut pada kalimat-kalimat indah cerita "Dari Mana Datangnya Musim Semi" misalnya "jatuh ke tanah yang dahaga", "debu tanah kering yang menari-nari di tiup angin".

Dia tak menyangka, semula mengira ceritanya akan lucu karena ada keluarga yang mau mencoba jamur ketawa beracun. Menduga kisahnya akan penuh kekonyolan, ternyata makin kemari semakin ke sana ceritanya. Sebuah akhir cerita yang sedih. Keluarga yang memilih mati dengan bahagia, yang menyakitkan. 

"Dan paling berkesan waktu Dankichi hampir ambil keputusan seperti keluarga manusia. Binatang saja tidak mau jadi seperti manusia, tidak mau sejahat manusia.  Juga peran anak muda begitu penting. Ini masih ada harapan, harus ada yang berani ambil langkah. Jangan diam menunggu berkat itu datang, tetapi harus dijemput."

Cerita-cerita dalam kisah "Legenda Planet Kejutan" ditulis oleh Tajima Shinja, yang lahir dua tahun setelah peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki. Lahir tahun 1947 di Hiroshima, Jepang. 

Setelah menekuni filsafat dan hukum internasional di Tokyo, ia berkunjung dan melakukan studi ke lebih dari sepuluh negara, termasuk India, Bangladesh, Yunani dan Jerman Barat. Dia memprakarsai suatu gerakan yang menangani pengiriman buku ke negara-negara dunia ketiga. 

Saat bergabung dengan Asian Cultural Centre for Uncesco (ACCU), Tokyo pada tahun 1977, dia terlibat aktif dalam program penerbitan bersama untuk anak-anak, dan program pemberantasan buta huruf rakyat pedesaan di Asia dan Pasifik.

Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1988. Pada tahun 1991, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Toety Maklis, dan diterbitkan oleh KPBA (Kelompok Penerbit Bacaan Anak) sebuah organisasi yang didirikan oleh Dr. Murti Bunanta, seorang ahli sastra anak di Indonesia. Buku yang terdiri dari 133 halaman memuat lima cerita, Konkichi Rumahbukit, Seseorang, Legenda Planet Kejutan, Dinosaurus Padang Pasir, dan Dari Mana Datangnya Musim Semi?

Penulis cerita, Tajima Shinji, dan penerjemah Toety Maklis, yang juga seorang penulis cerita anak, berhasil menyajikan cerita-cerita ini dengan penuh kehangatan dan keceriaan, menjadikannya bacaan yang sangat berkesan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun