Apa menariknya menjadi pembaca sekaligus mengoleksi bacaan?
Tim Laman, seorang dokter lulusan Harvard bersama dengan temannya Dr Edwin Scholes melakukan perjalanan ekspedisi mendokumentasikan burung Cendrawasih. Butuh delapan tahun, Tim Laman dapat mengabadikan 39 jenis burung surga cendrawasih yang hanya ada di Papua, Indonesia dan Papua Nugini, serta Australia.
Dalam proyek "Birds of Paradise" ini, mereka sukses mendapat total 39.568 foto dengan 51 lokasi kunjungan dan 80 jam merekam di dalam hutan dengan menggunakan kamuflase buatan. Yang bikin tambah menarik, mengingat saya menyukai bacaan anak, Tim Laman dan Edwin Scholes bersama Andrew Leach bikin buku mewarnai untuk anak-anak, berjudul "Birds of Paradise," di mana ada 39 jenis Cenderawasih yang akan kita warnai, tentu saja kalau beli bukunya
Pada halaman akhir bukunya, kita bisa melihat deskripsi singkat jenis burung tersebut, foto asli burung tersebut. Walau sebenarnya, bisa juga sobat cari di website Tim Laman, dalam project yang nama situsnya persis sama dengan judul buku ini.
Selain itu, hal menarik lainnya, dan sa pikir itu manfaat dari mendokumentasi buku. Kita jadi bisa melihat beberapa hal, misalnya dari koleksi bacaan yang sa simpan di pustaka pribadi, ada lebih dari 14 buku bacaan anak bertema Cenderawasih. Kebanyakan cerita dalam buku-buku tersebut menggunakan satu jenis Cenderawasih saja, sebagai tokohnya. Keragaman Cenderawasih belum muncul.
Itu sebabnya, buku mewarnai Tim Laman (Birds of Paradise, 2016) ini jadi penting, menandai buku aktivitas untuk anak yang mengangkat tema Cenderawasih, yang menghadirkan 39 jenis burung. Dan di akhir tahun lalu, ada juga buku bacaan anak yang mengangkat tema Cenderawasih yang menghadirkan sekitar 12 jenis burung Cenderawasih. Buku itu berjudul "Sampari Si Cenderawasih," karya pasangan suami istri, Michael Jakarimilena dan Floranesia Lantang.
Sa pikir, itu menariknya membaca dan mengoleksi bacaan. Sebab kamu bisa kapan saja mengunjungi bacaan tersebut, dan mempelajarinya. Sekaligus menemukan, misalnya benang merah pengaruh dari satu buku ke buku lainnya. Tentu menulis dengan menghadirkan banyak tokoh dalam cerita, menantang.
Itu cerita saya. Bagaimana, jangan lupa cari buku dan baca e
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H